Jakarta, CNN Indonesia -- Alec Baldwin telah lama dikenal sebagai ‘kembaran’ Donald Trump. Ia selalu memarodikan tindak-tanduk Trump dengan berperilaku seperti dirinya, bahkan dengan setelan, dasi serta rambut yang sama. Parodi Trump oleh Baldwin itu bahkan jadi ikon
Saturday Night Live.
Kini, Baldwin bukan hanya akan menjadi Trump. Ia juga akan membantu penulisan buku parodi sang Presiden Amerika Serikat. Diberitakan Independent, Penguin Press mengumumkan bahwa mereka akan merilis parodi memoar politik untuk menandai tahun pertama pemerintahan Trump.
Judul bukunya terbilang cukup panjang,
You Can’t Spell America Without Me: The Really Tremendous Inside Story of My Fantastic First Year as President Donald J. Trump.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak sendirian, Baldwin akan membantu Kurt Anderson menulisnya. Penulis Anderson sebelumnya dikenal karena membantu menggagas majalah Spy. “Saya tidak pernah berpikir hobi saya di masa lalu ini akan kembali dengan kegarangan seperti ini,” ujar Anderson.
“Saya pikir kami akan menyalurkan dan membesarkan Trump yang sebenarnya. Menulis untuk sketsa lima atau 10 menit berbeda dari menulis buku, yang harus jadi naratif,” lanjutnya.
Ia menjanjikan, buku itu nantinya akan tajam dan terasa seperti ‘Trump.’ “Saya akan mulai berbicara seperti Trump: ‘Itu akan bagus! Itu akan luar biasa!’ Tapi juga akan tajam. Itu [bukunya] tidak akan jadi sekadar lucu dan menyenangkan,” kata Anderson, dengan kisi-kisi.
Rencananya, buku itu akan dirilis pada 7 November mendatang, hampir setahun sejak Trump terpilih menjadi presiden dalam Pemilu Presiden AS menjelang akhir tahun lalu.
Berhenti Jadi TrumpSementara sibuk menulis buku soal Trump, di sisi lain Baldwin disebut-sebut bakal pensiun memarodikan sosok miliuner itu. The Hollywood Reporter memberitakan, Baldwin berkata ia ingin berhenti menjadi ‘Trump’ karena “tak tahu seberapa jauh orang bisa menerimanya.”
Ia melanjutkan, “Trump hanyalah seorang yang kurang sportif dan berlebihan. Dia tetap pahit dan marah, dan Anda hanya ingin melihatnya dan pergi, ‘Anda menang!’” Intinya, Baldwin tahu memarodikan seseorang pun pasti ada batasnya. Ia tak mau jadi ‘kelewatan.’
Padahal Baldwin menjadi sosok yang diinginkan penggemar
SNL untuk menggantikan Trump di makan malam korespondensi Gedung Putih. Soal itu, Baldwin berubah menjadi serius dan berkata itu bukanlah hal yang pantas dilakukan. Bagaimana pun, Trump adalah Presiden AS.
“Saya tidak berpikir mereka menginginkan itu. Jika mereka ingin saya melakukannya, saya mungkin akan melakukannya, tapi saya tidak begitu yakin mereka menginginkan itu. Saya pikir mereka mungkin punya ide yang lain,” tuturnya saat diwawancara
Extra.
(rsa)