Jakarta, CNN Indonesia --
Pagi dan malam hariMakan minum nyuci sendiriBahkan di malam hariKu dengar lagu Kunto AjiSudah terlalu lama sendiri lama-lama bisa jadi mumi Tinggal dalam piramid sendiri, semediPenggalan lirik tersebut menjadi bagian dari lagu baru milik grup yang populer pada era 1980-an, Orkes Moral Pengantar Minum Racun (OM PMR). Lagu yang resmi dirilis pada Rabu (15/3) di No Name Bar Jakarta itu diberi judul
Too Long to be Alone.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika terdengar familiar, itu karena lirik lagunya memang sudah pernah dirilis sebelumnya. Aslinya itu merupakan hits
Terlalu Lama Sendiri milik penyanyi solo Kunto Aji. Namun, OM PMR yang memang identik dengan lagu konyol, memarodikannya.
"Kalau melihat dari syair memang ada kejadian seperti itu. Dan lagunya sudah familiar, jadi kita buat dengan nuansa berbeda," kata Boedi salah satu personel OM PMR.
Sudah menjadi ciri khas OM PMR untuk menggubah lagu milik musisi lain menjadi lebih jenaka. Sebelumnya, mereka pernah menggubah lagu milik Naif maupun Efek Rumah Kaca.
Alih-alih marah, Kunto Aji justru merasa senang karyanya digubah oleh OM PMR. Itu grup musik legendaris. Selain itu, ia memang sudah mengidolakan OM PMR sejak masih sekolah.
"Jadi saya dengerin PMR sudah dari SMA sampe kuliah. Pertama dikasih draf [lagu yang] diparodiin, wah gila pecah banget. Saya senang banget, enggak mungkin nolak," kata Kunto.
Dengan gaya nyeleneh, Boedi menambahkan alasan OM PMR berniat menggubah lagu milik Kunto.
"Karena Kunto Aji mirip pas Jhonny Iskandar pas muda. Jadi faktor kemiripan, kalau Jhonny sudah enggak bisa nyanyi nanti bisa digantiin Kunto," ujarnya, disambut gelak tawa.
"Ini saya pikir syairnya mewakili banyak masyarakat dan supaya awet muda," imbuhnya.
Karya
Too Long to be Alone ini sebelumnya sudah diperkenalkan OM PMR pada penampilan mereka sejak Oktober 2016. Setelah merilis lagu itu, mereka juga berencana membuat album.
"Album baru sudah siap, judulnya
Penawar Racun. Ada karya kita sendiri, lagu parodi, juga religi ala PMR," ungkap Boedi lebih lanjut. Ia tak menjelaskan lebih lanjut soal albumnya.
Bersama Jhonny Iskandar (vokal), Yuri Mahippal (mandolin), Ajie Cetti Bahadur Syah (perkusi), Boedi Padukone (gitar), Harry Muka Kapphour (gendang), dan Imma Maranaan (bass), OM PMR eksis sejak 1977. Namun band itu sempat vakum selama 20 tahun sejak 1994.
Baru pada 2014, mereka kembali aktif di industri musik dalam negeri, dan tetap diterima.
Kembalinya OM PMR sempat ditandai lewat sebuah mini album. Mereka merilis album berjudul
Orkeslah Kalau Bergitar (2014) yang berisi empat lagu. Selain lagu karya sendiri berjudul
Time is Money (Yang Penting Jadi Uang), juga ada tiga lagu hasil gubahan band masa kini.
Tiga lagu itu adalah
Topan (Tato atau Panu) yang diubah dari lagu
Posesif milik Naif,
Mengadili Persepsi milik Seringai, serta lagu
Cinta Melulu dari Efek Rumah Kaca.