Jakarta, CNN Indonesia -- Sutradara orisinal
Ghost in the Shell tidak keberatan dengan terlibatnya Scarlett Johansson sebagai pemeran utama dalam film itu. Ghost in the Shell akan tayang akhir Maret ini, tapi film orisinalnya pernah tayang 1995 silam.
"Masalah apa yang akan muncul bila dimainkan oleh ScarJo?" kara Mamoru Oshii, sutradara
Ghost in the Shell orisinal, saat diwawancara oleh
IGN. "Karakter Mayor Motoko Kusanagi adalah
cyborg dan bentuk fisik dia hanyalah asumsi belaka."
Ghost in the Shell sendiri merupakan adaptasi dari
manga atau komik Jepang berjudul sama karya Masamune Shirow.
Ketika DreamWorks memutuskan akan membuat
live-action dari
Ghost in the Shell dan memilih ScarJo untuk memerankan tokoh utama, Motoko Kusanagi, ada banyak kontroversi terkait keputusan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak penggemar mengatakan bahwa terpilihnya ScarJo bernada rasisme. Sebabnya, peran utama dari sosok bernuansa Jepang atau Asia itu diambil oleh orang Barat kulit putih.
Protes tersebut bahkan menciptakan sebuah petisi menolak ScarJo yang disebar pada awal 2015 lalu.
"Nama Motoko Kusanagi dan tubuhnya saat ini bukanlah nama dan tubuh dia yang asli, jadi tidak ada dasar untuk mengatakan harus aktris Asia yang memerankan sosok tersebut," kata Oshii.
"Bahkan bila tubuh Motoko yang asli (diasumsikan dia nyata) adalah orang Jepang, peluang dimainkan orang lain masih berlaku."
Melansir
Independent, Oshii kemudian mengacu pada beberapa tokoh yang memainkan karakter berbeda dengan citra aslinya, seperti John Wayne ketika memerankan Genghis Khan (
The Conqueror, 1956) dan Omar Sharif yang memerankan tokoh revolusi asal Rusia, Yuri Zhivago (
Doctor Zhivago, 1965).
"Bila tetap tidak diizinkan," kata Oshii. "Maka Death Vader seharusnya tidak berbicara dengan bahasa Inggris."
"Saya percaya dengan Scarlett memerankan Motoko adalah peran terbaik untuk film itu. Saya dapat merasakan isu itu hanya sentimen politis dari yang menentang film tersebut, dan saya percaya ekspresi seni harus bebas dari unsur politik," lanjut Oshii yang juga menggarap film animasi
Ghost in the Shell 2: Innocent (2004).
Ghost in the Shell yang akan tayang pada 31 Maret mendatang mengisahkan perjuangan aparat
cyborg penanggulangan terorisme siber, the Major, atau sosok Motoko Kusanagi.