Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah sukses dengan film
Ada Apa dengan Cinta? 2, produser film Mira Lesmana mengumumkan tengah menggarap film tentang sastrawan Indonesia, Chairil Anwar.
Hal itu ia ungkapkan melalui instagram miliknya dan sekaligus mengucapkan hari film yang jatuh pada hari ini. Namun Mira memastikan film tersebut tidak tayang dalam waktu dekat.
[Gambas:Instagram]
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Film ini sedang dalam tahap
script development. Sudah sejak Januari kami melakukan riset dan juga pengembangan cerita," kata Mira kepada
CNNIndonesia.com, Kamis (30/3).
Mira menjabarkan bahwa penulisan naskah film yang disebut Mira '
Aku, Chairil!' itu sudah masuk dalam draft ke-tujuh penulisan cerita. Dalam tahap ini, masih berupa sinopsis panjang atau
plot outline.Dalam menggarap naskah film tentang sastrawan yang lahir pada 29 Juli 1922 dan meninggal pada 28 April 1949 tersebut, selain dia sendiri, Mira dibantu oleh Riri Riza dan Zen Hae.
Riri, dalam unggahan Mira, diperkirakan menjadi sutradara langsung film tersebut. Zen Hae sendiri merupakan penyair dan cerpenis yang pernah mendapatkan penghargaan di bidang sastra.
"Bulan depan (April,
red) mudah-mudahan sudah bisa masuk ke draft pertama penulisan skenario.
Casting sendiri belum mulai, jadwal produksi tergantung kesiapan tapi tidak mungkin tahun ini," kata Mira.
Mira juga mengakui belum ada gambaran pemain yang akan ia rekrut memerankan sosok Chairil. Dia mengatakan saat ini hanya berkonsentrasi selesaikan cerita sebagai bagian yang dia anggap paling penting.
Ketika ditanya terkait gambaran kisah yang akan diangkat oleh duo kreator
Petualangan Sherina dan
Ada Apa dengan Cinta tersebut, Mira masih bungkam.
"Cerita masih belum bisa kami buka, sabar ya," kata Mira.
"Pihak keluarga Chairil juga sangat mendukung, ada izin dari keluarga," lanjutnya.
Chairil Anwar, atau yang dijuluki sebagai
si Binatang Jalang, merupakan penyair terkemuka di Indonesia yang diperkirakan telah menulis 96 karya, termasuk 70 puisi.
Salah satu karya Chairil yang terkenal bertajuk
Aku, yang kemudian menginspirasi Sjuman Djaya membuatnya dalam bentuk buku. Buku karya Sjuman Djaya itu yang sempat muncul dalam
Ada Apa dengan Cinta? pada 2002 silam.
Chairil Anwar bersama Asrul Sani dan Rivai Apin dinobatkan oleh HB Hassin sebagai pelopor angkatan 45 sekaligus puisi modern Indonesia.
Karya si Binatang Jalang banyak menyangkut soal pemberontakan, kematian, individualisme, dan eksistensialisme.