ULASAN FILM

Sisi 'Mistik' Danur dan Petualangan Gaib Prilly Latuconsina

CNN Indonesia
Minggu, 02 Apr 2017 09:16 WIB
Prilly Latuconsina harus berjuang melawan hantu jahat demi sang adik, namun lebih dari itu, film Danur juga punya sisi 'mistik' lainnya.
Prilly Latuconsina harus berjuang melawan hantu jahat demi sang adik, namun lebih dari itu, film Danur juga punya sisi 'mistik' lainnya. (Courtesy Pichouse Films/MD Pictures)
Jakarta, CNN Indonesia -- Media sosial beberapa waktu terakhir heboh jelang rilisnya film buatan Pichouse Films terbaru, Danur. Bukan karena konten LGBT seperti yang mewarnai Beauty and the Beast, melainkan karena kekuatan dan pengalaman 'gaib' di film yang dibintangi Prilly Latuconsina itu.

Danur adalah film karya Awi Suryadi yang diangkat dari novel karya Risa Saraswati berjudul Gerbang Dialog Danur.

Dalam novel tersebut, Risa mengisahkan pengalaman dia sendiri bersahabat dengan lima hantu sejak usia delapan. Yup, bersahabat. Risa memiliki kemampuan lebih sehingga dapat berkomunikasi dengan makhluk tak kasat mata.
Novel tersebut kemudian diadaptasi oleh Lele Laila, Ferry Lesmana, dan Risa sendiri dalam bentuk film yang lalu disutradarai oleh Awi. Dan bintang remaja Prilly Latuconsina didaulat memerankan penulis asal Bandung itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Danur sendiri berasal dari bahasa Sunda yang bermakna cairan yang keluar setelah mayat membusuk. Menurut Risa, karena hantu identik dengan bebauan busuk, maka karya tersebut diberi nama danur.

Danur dibuka dengan adegan Prilly saat memainkan piano dan menyanyikan tembang Sunda, Boneka Abdi. Lagu itu dinyanyikan untuk kemudian memangil para hantu yang bernama William, Peter, Janshen.

Kisah lalu mundur ketika Risa (Prilly) masih berusia delapan. Sebagai anak yang selalu ingin bermain, Risa justru merasa kesepian lantaran sering ditinggal orang tuanya sibuk bekerja.

Dalam doa saat ia berulang tahun, Risa berharap mendapatkan teman. Pada saat yang bersamaan, tiga hantu cilik tersebut datang. Berjalanlah kehidupan persahabatan beda dunia itu hingga Risa dewasa.

Suatu kali, Risa harus berurusan dengan hantu jahat bernama Asih dan mesti menyelamatkan adiknya dari makhluk tersebut. Petualangan gaib Prilly dengan menggunakan kemampuannya itu pun dimulai.
Salah satu adegan dalam film Danur yang dibintangi Prilly LatuconsinaSalah satu adegan dalam film Danur yang dibintangi Prilly Latuconsina. (Courtesy MD Pictures)
Insidious dan Kuntilanak

Film Danur yang diangkat dari novel ini memiliki alur cerita cenderung sama selayaknya pada film horror lainnya. Dan seperti pada horror Indonesia lainnya, film ini masih identik dengan mitos dan sesuatu yang berbau klenik.

Film ini menyajikan sesuatu yang tidak berbeda di mata pencinta horror, bahkan ketegangan dan ketakutan dari cerita dirasa 'tidak mengejutkan'.

Bila sudah pernah menonton Insidious atau Kuntilanak yang sempat dibintangi Julie Estelle pada 2006, Danur juga mengingatkan akan kedua film itu.
Nuansa yang mengingatkan akan Insidious (2010) terasa terkait dengan penggunaan latar rumah, lighting, scoring, dan beberapa adegan yang menyangkut ketiga hantu sahabat Risa di film itu.

Sedangkan bagian yang mengingatkan akan Kuntilanak adalah penggunaan lagu Boneka Abdi sebagai 'pemanggil' hantu. Kasus ini mirip dengan lagu Lingsir Wengi yang membuat bulu kuduk merinding saat film garapan Rizal Mantovani itu dirilis.

Menurut Risa dalam laman blog miliknya, Boneka Abdi sebenarnya sudah pernah muncul dalam film Jelangkung (2001) sebagai latar kedatangan hantu suster ngesot.
Selain itu, Risa sendiri mengaku dalam blognya, ia pernah membawakan Boneka Abdi di atas sebuah panggung di Bandung bersama bandnya, Sarasvati. Ia menyadari pengunjung ketakutan mendengar lagu tersebut.

Baik Boneka Abdi maupun Lingsir Wengi mau tidak mau diakui memiliki kesan mistis, baik untuk masyarakat Sunda atau Jawa yang akrab dengan kedua lagu itu.

Kesan itu jadi sebuah modal yang cukup untuk membuat penonton ketakutan duluan sebelum bertemu para hantu dalam film atau harus bersusah payah membuat cerita menyeramkan.
Kekuatan ini yang menonjol dalam Danur, meski Risa mengakui memang para 'sahabatnya' menyenangi Boneka Abdi sehingga 'mereka' akan datang ketika wanita tersebut menyanyikannya.

Ditambah berbagai sensasi pemberitaan mistik dalam rilisnya film ini, Danur dan Prilly Latuconsina terbilang cukup sukses menggiring pentonton dan masyarakat datang ke bioskop sejak rilis 30 Maret lalu.

Setidaknya ini dapat dilihat dari capaian penonton Danur per Sabtu (2/4) atau hari ke-empat penayangannya. Menurut laman filmindonesia.or.id, Danur sudah ditonton 83,1 ribu dan menjadi film ke-12 terpopuler sejauh ini di 2017.

[Gambas:Youtube]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER