Jakarta, CNN Indonesia -- Ardian Syaf, komikus asal Tulungagung, Jawa Timur, mengaku akan rehat dari dunia komik usai dipecat oleh Marvel setelah sisipan 'QS 5:51' dan '212' yang ia tuang di komik
X-Men Gold #1 membuat heboh.
Sisipan yang diberikan oleh Ardian dalam komik Marvel tersebut membuat heboh dunia maya beberapa waktu terakhir lantaran simbol itu merupakan lambang dari surat Al-Maidah ayat 51 serta aksi demo 212.
Setelah kehebohan di forum daring
Reddit, pihak Marvel menyatakan akan mengambil tindakan tegas. Dan melalui unggahan di media sosialnya, Selasa (11/4), Ardian pun mengakui kariernya sudah berakhir.
Kepada
CNNIndonesia.com, saat dihubungi melalui telepon pada Rabu (12/4), Ardian kemudian menceritakan awal mula hingga akhirnya ia memutuskan berhenti sejenak dari dunia yang mengantarkan ia bekerja pada dua perusahaan komik ternama dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah kericuhan itu, Marvel tahu dengan judul-judul berita yang sangat mengerikan bahwa saya anti Yahudi. Mereka langsung kirim surel dan mengatakan akan membicarakan secara internal, saya diminta untuk tidak melakukan wawancara dahulu," ujar Ardian.
"Lalu pada Senin (10/4) malam, saya dapat surat [pemutusan kontrak]," katanya lebih lanjut.
Ada keputusan tersebut membuat Ardian pun mengambil langkah lain. Dia memilih mengundurkan diri dari agensi di Spanyol yang menjadi pintu untuk dia mendapat pekerjaan.
"Saya punya manager di Spanyol, mereka yang urus pekerjaan saya. Sejak kejadian ini mereka bilang akan sulit carikan pekerjaan di Amerika, bahkan mustahil, saya pun pilih mengundurkan diri," tutur Ardian.
"Saya masih belum ingin komik lagi, masih banyak pikir dan ingin mendinginkan diri. Tawaran sudah banyak setelah umumkan karier saya tamat, tapi belum saya tindak lanjuti. Mau rehat dulu," ungkapnya.
"Mau kerja selain komik, kalau jadi tapi belum bisa bilang," kata dia lebih lanjut.
[Gambas:Facebook]
Kembali ke Marvel, Dipecat MarvelArdian lalu mengisahkan bahwa komik
X-Men Gold #1 merupakan proyek pertama dia setelah bergabung kembali dengan Marvel.
Dia semula mengira, andai kehebohan akibat simbol itu tidak muncul, ia akan terus bekerja sama dengan Marvel.
"Ini bukan pertama, sebelum gabung DC pada 2009 saya pernah bekerja juga dengan mereka, kemudian setelah tujuh tahun kembali lagi ini jadi proyek pertama saya lagi dengan Marvel," kata Ardian.
Ardian menuturkan bahwa komik yang dirilis pada 5 April lalu menghasilkan banyak pujian dan ulasan positif atas guratan karyanya. Ia pun diberikan selamat oleh Marvel atas capaian tersebut.
Tapi itu tidak berlangsung lama. Mimpi buruk berupa kehebohan di forum daring pun menyeruak dan menyeret Ardian menjadi 'bulan-bulanan' protes yang berakhir pada pemutusan kontrak dia dengan Marvel.
"Ada oknum dari Indonesia yang tahu ada '212' dan 'QS5:51' lalu membuat surat terbuka. Mereka menyatakan kalau angka itu punya kesan kebencian, intoleran, dan mereka
mention ke Marvel" tutur Ardian.
"Kemudian muncul pemberitaan dengan judul yang
ngeri-ngeri, anti Yahudi dan anti Kristen. Sekarang saya tak perlu sebut nama, saya tak mau ungkit lagi,"
"Yang jelas saya tidak anti Yahudi atau anti Kristen. Orang yang kenal saya langsung tidak mungkin berpikir seperti itu," kata Ardian.
Pria kelahiran Tulungagung Jawa Timur itu kemudian mengatakan bahwa tujuan dia memasukkan angka tersebut hanya untuk mengabadikan momen semata.
"Saya buat komiknya kebetulan setelah ikut aksi, sebagai orang yang merasa ikut aksi besar dan damai itu adalah sebuah pengalaman yang luar biasa berkesan," kata Ardian.
"Saya pun ingin mengabadikannya, sama seperti orang tulis nama di batu atau pohon."