Jakarta, CNN Indonesia -- Pantun sudah diajukan menjadi warisan budaya takbenda dunia ke UNESCO. Selain masalah prestise, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI mengakui bahwa belum ada kajian secara riil tentang imbas penetapan warisan budaya dunia kepada masyarakat.
"Memang belum sampai ke sana, hanya sekadar tahu dari pengamatan perkembangannya, namun tidak ada datanya," kata Lien Dwiari Ratnawati, Kasubdit Warisan Budaya dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI saat berbincang dengan
CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
Indonesia dan Malaysia kini bersama mengajukan pantun sebagai warisan budaya takbenda dunia ke UNESCO. Pengajuan secara resmi berupa pengiriman dossier atau dokumen sudah dilakukan pada 31 Maret lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti pada bentuk warisan budaya lainnya yang sudah diakui seperti batik, keris, angklung, tari Bali, reog, dan lainnya, pantun pun diharapkan diakui dimiliki oleh Indonesia.
Meski dalam kasus pantun, juga akan diakui milik Malaysia lantaran pengajuannya yang dilakukan bersama-sama.
Namun, mengajukan permohonan menjadi bagian dalam daftar warisan dunia selama ini dianggap hanya masalah prestise dan kebanggaan semata.
Sebagai contoh, batik. Sejak penetapan oleh UNESCO pada 2009 dan ditetapkan hari nasional batik pada 2 Oktober 2010, batik mendadak menjadi tren dalam masyarakat.
Euforia akan batik menjamur di tengah masyarakat. Di satu sisi, batik menjadi simbol kebangaan Indonesia dan mampu menjadi ladang bisnis bagi pengrajinnya.
Namun sayangnya, tidak tercatat secara nyata manfaat yang dirasakan masyarakat atau pun negara terhadap penetapan pengakuan kebudayaan tersebut sehingga perihal pengakuan kembali dianggap sebagai prestise semata.
"Kami memang tidak sampai ke arah sana, namun bidang yang lain pun tidak memiliki data kajian, misal data perdagangannya, padahal harusnya dapat dibuat data tersebut," kata Lien.
Keuntungan Tidak LangsungMeski Indonesia masih belum memiliki kajian mendalam terkait untung-rugi penetapan sebuah hasil kebudayaan sebagai warisan budaya dunia, Lien mengakui bahwa penetapan warisan budaya memiliki dampak secara tidak langsung kepada masyarakat.
"Memang tidak memikirkan langsung ke masalah materi keuntungan dari penetapan UNESCO, namun secara tidak langsung ada keuntungan dari penetapan tersebut," kata Lien.
"Misal adalah wayang, ketika ditetapkan menjadi warisan dunia, masyarakat luar jadi ingin lihat pertunjukkan wayang, dan bila melihat di tempatnya langsung di Indonesia akan jadi nilai tambah dan pendorong bagi pariwisata," lanjutnya.
Lien pun mengingatkan, penetapan suatu hasil kebudayaan menjadi warisan budaya dunia memang terkait dengan pelestarian.
Namun terlepas dari pengakuan UNESCO, pelestarian sejatinya memang harus dilakukan oleh masyarakat selaku sang pewaris kebudayaan tersebut.
"Tapi pengakuan dunia juga dibutuhkan untuk karya yang dianggap sebuah kebanggaan," kata Lien. "Memang harus ada pengakuan dari dunia supaya memunculkan kebanggaan bagi masyarakat Indonesia,"
Selain itu, pengakuan dunia terhadap hasil kebudayaan juga dianggap sebagai bentuk
soft diplomacy saat berhadapan dengan negara lain.
Negara dapat menunjukkan identitas diri bangsanya melalui hasil kebudayaan yang sudah diakui tersebut.
Terkait dengan warisan budaya takbenda, UNESCO memiliki lima ranah atau domain, yaitu tradisi atau ekspresi lisan, seni pertunjukkan, adat istiadat masyarakat atau ritus, pengetahuan atau kebiasaan mengenal alam semesta, dan keterampilan atau kemahiran kerajinan tradisional.
Indonesia sendiri sudah memiliki serangkaian pengakuan atas beberapa hasil kebudayaan takbenda leluhur, beberapa adalah tari Bali dan reog untuk kategori seni pertunjukkan, lalu keris dan batik untuk kategori keterampilan atau kemahiran kerajinan.
Masih ada tiga domain yang belum diisi oleh Indonesia, dan pantun menjadi spesial karena jadi yang pertama dicalonkan mengisi ranah tradisi atau ekspresi lisan. Ini karena materi pengajuan pantun dinilai sudah cukup siap.
"Indonesia belum masuk soal
oral tradition, padahal di sini banyak banget yang bisa digarap," kata Liem.