Jakarta, CNN Indonesia -- Band asal Inggris Radiohead menjadi inspirasi atas penamaan spesies semut baru.
Laporan Phys.org menyebut bahwa peneliti Smithsonian Institution's Ant Lab, Ana Jesovnik dan Ted R. Schultz, telah menemukan spesies 'Sericomyrmex radioheadi' di Sungai Amazon di dekat Venezuela.
"Kami ingin menghormati musik mereka," ujar Jesovnik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi yang lebih penting, kami ingin mengakui upaya konservasi yang dilakukan para personel band itu, terutama dalam meningkatkan kesadaran soal perubahan iklim," katanya.
Jesovnik menyebut bahwa spesies semut baru itu merupakan petani jamur. Spesies ini juga berhubungan dengan spesies semut yang lebih terkenal sebagai pemotong daun.
Ini bukan yang pertama kalinya spesies hewan baru yang penamaannya terinspirasi dari nama musisi. Pekan lalu, sebuah spesies udang baru diberi nama Pink Floyd.
Alasannya sama, para peneliti di Oxford University Museum of National History ingin menghormati Pink Floyd dengan memberi nama spesies udang baru 'Synalpheus pinkfloydi.'
Spesies udang Synalpheus pinkfloydi menggunakan cakar besarnya untuk membuat suara sangat keras yang bisa membunuh ikan kecil.
"Saya mendengarkan Pink Floyd sejak
The Wall dirilis pada 1979, ketika saya berusia 14 tahun," ujar Kepala Penelitan di Oxford University Museum of National History Sammy De Grave.
"Penggambaran dari spesies baru dari udang ini merupakan kesempatan yang sangat sempurna untuk akhirnya memberikan pernghargaan pada band favorit saya," kata De Grave.
"Kami semua adalah fan Pink Floyd, dan kami akan selalu berkata bahwa kami akan menemukan yang pink, sebuah spesies baru udang pink, kami akan menamainya dengan Pink Floyd," ujarnya.
De Grave sebelumnya juga memberikan nama 'Elephantis jaggerai' kepada sebuah spesies udang baru. Nama ini, sesuai perkiraan, terinspirasi dari nama pentolan band Rolling Stones, Mick Jagger.