Lima Sajak 'Liar' Si Binatang Jalang

CNN Indonesia
Sabtu, 29 Apr 2017 09:01 WIB
'Aku ini binatang jalang' bukan satu-satunya kutipan populer dari sajak Chairil Anwar. Ada sejumlah puisi andalan dan sering dibacakan di berbagai kesempatan.
Selama aktif berkarya, Chairil Anwar menulis 76 sajak asli. (Foto: CNN Indonesia/Tri Wahyuni)
Senja Di Pelabuhan Kecil

(Buat Sri Ajati)

Ini kali tidak ada yang mencari cinta 
di antara gudang, rumah tua, pada cerita 
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut 
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang 
menyinggung muram, desir hari lari berenang 
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak 
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak. 

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan 
menyisir semenanjung, masih pengap harap 
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan 
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

Chairil Anwar banyak menulis puisi yang ditujukan untuk perempuan. Chairil Anwar banyak menulis puisi yang ditujukan untuk perempuan. (Dok. Arsip Pusat Dokumentasi Sastra HB Jasin)
Sajak Putih

(Buat tunanganku Mirat)

Bersandar pada tari warna pelangi 
Kau depanku bertudung sutra senja 
Di hitam matamu kembang mawar dan melati 
Harum rambutmu mengalun bergelut senda

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba 
Meriak muka air kolam jiwa 
dan dalam dadaku memerdu lagu 
Menarik menari seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka 
Selama matamu bagiku menengadah 
Selama kau darah mengalir dari luka 
Antara kita Mati datang tidak membelah…

Buat Miratku, Ratuku! kubentuk dunia sendiri, 
dan kuberi jiwa segala yang dikira orang mati di 
alam ini! 
Kucuplah aku terus, kucuplah 
Dan semburkanlah tenaga dan hidup dalam tubuhku…

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER