Jakarta, CNN Indonesia -- Chairil Anwar naik dalam pemberitaan media di akhir bulan lalu setelah Mira Lesmana mengumumkan tengah menggarap film tentang penyair kenamaan Indonesia itu.
Evawani Alissa, putri semata wayang Chairil, bercerita kepada
CNNIndonesia.com tentang cerita Mira datang dengan ide film biografi ayahnya.
Eva mengisahkan ia didatangi perwakilan dari PT Pembangunan Jaya yang bermaksud membuat persembahan anumerta berupa film dokumenter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perwakilan perusahaan itu kemudian menyebut nama Mira Lesmana yang akan menggarap film dokumenter bertajuk
Maestro dan Tokoh Indonesia, atau disebut film
Maestro.
Namun, selain film dokumenter, tampaknya Mira tambah tertarik menjadikan Chairil sebagai objek untuk film biografi.
"Saya bilang boleh saja, tapi paling tidak saya lihat sinopsis dan skenarionya dulu," tambahnya.
Tidak butuh waktu lama, Eva mengatakan bahwa Mira menyanggupi permintaannya. Hanya dalam hitungan minggu, Mira sudah membawa hal yang Eva minta.
"Pekan depannya Mira sudah bawa sinopsisnya, namun sampai kemari saya bertemu ia belum tahu siapa yang menjadi pemeran utamanya," kata Eva.
Eva mengisahkan ada beberapa nama yang sempat terbersit untuk memerankan sosok Chairil Anwar. Mereka merupakan aktor yang telah dikenal publik dan dinilai memiliki kualitas peran yang baik.
Namun, Eva cenderung menganggap para aktor tersebut terlalu tampan memerankan sosok ayahnya. Ia pun menyerahkan kepada Mira atas aktor yang akan memerankan Sang Binatang Jalang.
"Mbak Mira bilang belum ketahuan, dia inginnya karakter baru yang berkualitas," kata Eva.
Kisah Eva dan ide memberikan peran Chairil Anwar kepada Nicholas Saputra dan Reza Rahadian bersambung ke halaman selajutnya...
Ketika
CNNIndonesia.com menyebut apakah beberapa nama tersebut adalah Nicholas Saputra dan Reza Rahadian, Eva hanya tertawa. "Nicholas cakep banget," tambahnya. Reza juga menurutnya terlalu tampan untuk memerankan sang ayah.
"Mata Chairil kadang coklat, kadang memerah. Rambutnya juga pirang kayak bule. Tubuhnya kecil. Saya belum kebayang juga. Kata mbak Mira, Reza sudah banyak filmnya, memang dia cakep dan pintar," tuturnya.
Namun ada satu orang yang berminat untuk ikut main dalam film biografi tersebut, canggah sang Chairil Anwar.
"Cucu saya bilang 'Mau dong main' dan saya bilang ke Mira 'Cucu saya genit nih mau ikut katanya' Mira bilang, 'Iya nanti dicoba di-
casting'," kata Eva sembari tertawa.
Masih dalam PengembanganDalam kesempatan terpisah,
Mira Lesmana mengatakan kepada
CNNIndonesia.com bahwa film yang ia sebut
Aku, Chairil! itu masih dalam pengembangan naskah.
Dalam menggarap naskah film tentang sastrawan yang lahir pada 29 Juli 1922 dan meninggal pada 28 April 1949 tersebut, selain dia sendiri, Mira dibantu oleh Riri Riza dan Zen Hae. Riri, dalam unggahan Mira, diperkirakan menjadi sutradara langsung film tersebut. Zen Hae sendiri merupakan penyair dan cerpenis yang pernah mendapatkan penghargaan di bidang sastra.
"Bulan depan [April] mudah-mudahan sudah bisa masuk ke draft pertama penulisan skenario.
Casting sendiri belum mulai, jadwal produksi tergantung kesiapan tapi tidak mungkin tahun ini," kata Mira akhir Maret lalu.
Mira juga mengakui belum ada gambaran pemain yang akan ia rekrut memerankan sosok Chairil. Dia mengatakan saat ini hanya berkonsentrasi selesaikan cerita sebagai bagian yang dia anggap paling penting.
"Cerita masih belum bisa kami buka, sabar ya," kata Mira.
Untuk Mira, karya Chairil sendiri tidak asing. Penyair terkemuka di Indonesia yang diperkirakan telah menulis 90-an karya, termasuk lebih dari 70 puisi.
Salah satu karyanya yang terkenal bertajuk
Aku, yang kemudian menginspirasi Sjuman Djaya membuatnya dalam bentuk buku. Buku karya Sjuman Djaya itu yang sempat muncul dalam
Ada Apa dengan Cinta? pada 2002 silam.