Jakarta, CNN Indonesia -- Addie MS berencana tetap akan memimpin paduan suara di Balai Kota Jakarta esok pagi (10/5). Meskipun acara itu tidak akan dihadiri oleh Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pasca vonis dua tahun penjara akibat kasus penodaan agama.
"Sebenarnya bukan semata-mata buat Ahok, Saya ingin nyanyi-nyanyi daripada teriak-teriak di jalan. Kan banyak cara konstruktif untuk menyuarakan keprihatinan," kata Addie kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (9/5).
Sebelumnya sempat beredar pesan berantai di jejaring sosial WhatsApp yang menyatakan ajakan dari Addie MS untuk berkumpul di Balai Kota pada Rabu (10/5) pukul enam pagi.
Pesan yang beredar pasca penetapan vonis dua tahun untuk Ahok itu mencantumkan pertemuan tersebut akan menyanyikan beberapa lagu, yaitu
Indonesia Raya, Rayuan Pulau Kelapa, dan
Garuda Pancasila.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika
CNNIndonesia.com mencoba mengonfirmasikan kepada Addie, komposer tersebut membenarkan pesan itu.
Addie menceritakan, paduan suara itu pada awalnya bakal berkumandang untuk menyambut kedatangan Ahok di Balai Kota sebelum memulai aktivitas, bersamaan dengan kegiatan bertemu masyarakat seperti biasanya.
Namun, kegiatan itu tak sesuai rencana. Ahok tak bakal datang ke Balai Kota karena sudah mendekam di Rumah Tahanan Cipinang usai divonis dua tahun penjara. Tapi, niat Addie tak surut.
Addie sendiri mengaku kecewa dengan keputusan hakim. Menurut suami penyanyi Memes itu, perkara Ahok hanyalah sebagian kecil daripada masalah yang lebih besar yang tengah menimpa Indonesia.
Addie menilai Indonesia saat ini sudah terpecah belah. Melalui lagu kebangsaan itu, dia berharap agar masyarakat dapat bersatu kembali.
"Dengan lagu perjuangan ini, mudah-mudahan bisa menyadarkan kita semua. Bisa jadi ini skenario dari luar untuk membuat Indonesia pecah. Jadi ini cara spontan saya, karena saya cuma bisa ngamen," ujar Addie.
Addie menyebut paduan suara ini sama halnya dengan gerakan karangan bunga dan balon untuk Ahok yang menyerbu Balai Kota belakangan ini.
Sedangkan terkait piliha lagu yang akan dinyanyikan nanti, Addie mengaku lagu itu dipilih bukan tanpa alasan. Ia memilih lagu itu untuk mengingatkan kembali masyarakat akan Indonesia yang beraneka ragam.
Rayuan Pulau Kelapa, menurut Addie, menggambarkan kekayaan sumber daya alam yang berlimpah dan mesti dijaga lewat persatuan. Sedangkan
Garuda Pancasila dipilih agar semangat Pancasila tetap tertanam dalam masyarakat Indonesia.
"Supaya masyarakat lebih cinta bangsa yang amat beragam ini. Indonesia tidak sama dengan negara lain yang seragam. Indonesia punya banyak suku dan agama," tutur Addie.
"Mari menerima perbedaan sebagai anugerah, buang ambisi kotor dan jangan merusak apalagi agama dimainkan untuk Pilkada sampai orang berhenti berpolitik."
Addie memprediksi ratusan orang akan datang dalam kegiatan itu. Hal ini diakui Addie yang menerima banyak respon positif akan kegiatan tersebut.
"Bahkan ada kelompok nenek-nenek usia 65 ke atas, saya tidak tahu nama kelompoknya apa, namun mereka konfirmasi datang esok," kata Addie.