Jakarta, CNN Indonesia -- Disney Pictures juga menjadi sasaran serangan peretas.
CEO Walt Disney Bob Iger mengatakan pada Senin (15/5), peretas mengaku punya akses terhadap film-film terbaru Disney. Mereka mengancam akan merilisnya jika Disney tidak membayar tebusan.
Tebusan yang diminta tidak kecil, dan peretas mengharapkan Disney membayar dalam bentuk Bitcoin. Jika tidak, mereka akan merilis lima menit pertama film, dilanjutkan 20 menit selanjutnya.
Demikian terus sampai Disney membayar sesuai permintaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iger sendiri tidak merinci film apa yang dimiliki peretas itu.
Namun The Hollywood Reporter memberitakan, Disney telah membuat keputusan tegas untuk tidak membayar tebusan yang diminta. Alih-alih, saat ini Disney tengah bekerja sama dengan penyidik federal.
Pernyataan Iger bahwa Disney menjadi korban serangan peretas itu, muncul daat ia menghadiri pertemuan di New York City.
Meski ia tidak menyebutkan film yang diretas, karya baru Disney yang siap dipasarkan adalah
Pirates of the Caribbean: Dead Men Tell No Tales dan
Cars 3. Pirates of the Caribbean: Dead Men Tell No Tales dijadwalkan rilis Jumat mendatang, dan
Cars 3 pada Juni.
Rumor menyebut, karya lain yakni
Star Wars: The Last Jedi yang ditunggu banyak penggemar juga ‘disandera’ oleh peretas demi uang. Warganet menyebut itu berita bohong, tapi Disney tak berkomentar.
Ini bukan kali pertama film diretas dari studio besar semacam Disney Pictures. Namun peretasan untuk uang adalah modus baru.
Beberapa pekan sebelumnya, peretas mengunggah 10 episode dari
Orange Is The New Black musim terbaru, ke The Pirate Bay. Itu dilakukan setelah Netflix menolak ancaman untuk membayar tebusan.
Episode yang diretas itu diunggah enam pekan sebelum tayang resmi.
Bukan hanya Disney dan Netflix. Beberapa agensi Hollywood lain juga menjadi target ancaman peretas, termasuk UTA, ICM dan WME.