'King Arthur' Termasuk Film Paling Gagal di 2017

CNN Indonesia
Selasa, 16 Mei 2017 20:57 WIB
'King Arthur: Legend of the Sword' hanya mampu mendulang pendapatan kurang dari 10 persen dari biaya produksi di momen terbaik meraih keuntungan.
'King Arthur: Legend of the Sword' hanya mampu mendulang pendapatan kurang dari 10 persen dari biaya produksi di momen terbaik meraih keuntungan. (Courtesy of Warner Bros)
Jakarta, CNN Indonesia -- Film King Arthur: Legend of the Sword membuktikan kegagalan epik dalam akhir pekan debutnya dengan hanya mampu mendulang US$15,4 juta di Amerika Utara.

Pendapatan tersebut tak sampai 10 persen dari biaya produksi.

Film biasanya mendapatkan pendapatan terbesar pada akhir pekan pertama. Setelahnya, cenderung terjadi penurunan sebesar 50 persen.

Dengan tren penurunan tersebut, film yang mengisahkan legenda rakyat Inggris dan disutradarai Guy Ritchie itu akan menjadi salah satu film paling gagal tahun ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, film yang dibintangi oleh Charlie Hunnam dan Jude Law itu menghabiskan uang Warner Bros hingga US$175 juta. Pun, King Arthur sudah menggandeng David Beckham untuk menarik penonton.

Namun King Arthur justru mendapat rating rata-rata 4,6 dari 10 yang diulas lebih dari 140 responden Rotten Tomatoes.

'King Arthur' sudah menggandeng David Beckham agar laris, namun film ini justru gagal untung.'King Arthur' sudah menggandeng David Beckham agar laris, namun film ini justru gagal untung. (Courtesy of Warner Bros)

"Daftar suci dari rentetan kebodohan mahal seperti John Carter, Ishtar, Heaven's Gate, mari sebut dengan nama lain: King Arthur: Legend of the Sword," kata jurnalis Nico Lang dari majalah Salon.

"King Arthur menjadi sebuah parade yang keras, menyebalkan dengan potongan gambar yang mencolok secara visual, aksi penuh keagresifan, dan kurang masuk akal," tulis ulasan Peter Debruge dari Variety.

"Film ini membosankan, bukan karena tidak ada yang terjadi, namun karena segalanya yang terjadi di film ditempatkan dalam narasi yang campur aduk," ungkap Emily Yoshida dari Volture.

Pendapatan secara global gagal secara lebih dramatis. Film ini hanya meraup US$45 juta per Senin (15/5) dari 51 negara, termasuk di China yang selama ini menjadi ceruk keuntungan industri Hollywood.

Di China, King Arthur hanya sanggup mencapai posisi ke-tiga dalam deretan box office negara itu.

Ritchie harus menuai kekecewaan mendalam setelah sebelumnya ia terkenal cemerlang dalam Lock, Stock and Two Smoking Barrels (1998) dan Snatch (2000).

Namun Ritchie gagal menjaga momentum tersebut. Ia mendapatkan cemoohan melalui film komedi romantis Swept Away (2002) yang juga dibintangi oleh mantan istrinya, Madonna.

Kritikan pedas untuk Ritchie berlanjut pada Revolver (2005) dan The Man from U.N.C.L.E pada 2015 yang juga gagal di tangga box office.

Di Amerika Utara sendiri, King Arthur juga hanya bisa mencapai posisi ke-tiga.

Sementara itu, memasuki pekan ke-dua, Guardians of the Galaxy Vol 2 pun mengalami penurunan tajam hingga lebih dari 55 persen dari pekan pertama muncul.

Namun, film yang dibintangi Chris Pratt itu masih mampu menjadi jawara box office akhir pekan dengan raihan US$65,3 juta.

[Gambas:Youtube]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER