Jakarta, CNN Indonesia -- Penampilan Ariana Grande yang terganggu ledakan di Manchester Arena, Manchester, Inggris, Senin (22/5) malam waktu setempat adalah konser perdana sang pelantun
Bang Bang di Eropa.
Menurut situs resmi Ariana, ia hanya akan menyambangi tiga kota di Inggris dalam rangka mempromosikan album
Dangerous Woman yang dirilisnya pada 2016. Setelah penampilan perdana di Manchester Arena, ia akan ke O2 Arena dan The O2 di London, 25-26 Mei mendatang.
Ia kemudian melanjutkan perjalanan ke Belgia di mana ia akan tampil di Sportpalais pada 28 Mei. Polandia kebagian dua kali penampilan, keduanya di tempat yang sama, 31 Mei sampai 1 Juni. Selanjutnya, ia ke Jerman, Swiss, Perancis, Portugal, Spanyol, dan Italia.
Ariana kemudian pindah benua ke Amerika Selatan. Ia tampil di Brasil dua kali, Chile sekali, Argentina, Costa Rica, serta menyambangi dua kota di Meksiko. Masing-masing kedapatan dua penampilan, di Palacio De Los Deportessports Palace dan Monterrey Arena.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, giliran Asia dan Australia yang kebagian penampilan sang musisi 23 tahun.
Pada 12-13 Agustus ia tampil di Makuhari Messe, Tokyo, Jepang. Ariana melanjutkan perjalanannya ke Bangkok, Thailand di mana ia tampil di Impact Arena pada 17 Agustus dan Mall of Asia Arena Manila, Filipina, hanya berselang empat hari kemudian.
Mulai 2 hingga 12 September Ariana menghabiskan waktunya di Australia. Ia mengunjungi Auckland Selandia Baru, Melbourne, Darling Harbour, dan Brisbane Australia.
Selanjutnya, ia masih akan menghibur penggemarnya di Singapura, Taiwan dan Hong Kong.
Ariana kali ini tidak mengunjungi Indonesia, yang sudah pernah ia hibur dua tahun lalu dalam 'The Honeymoon Tour.' Sementara Amerika, sudah lebih dahulu ia 'kuasai' dengan
Dangerous Woman pada Februari hingga April lalu.
Hingga saat ini belum ada suara dari Ariana terkait ledakan di konsernya yang menewaskan setidaknya 19 orang dan menyisakan puluhan lainnya luka. Mengutip Reuters, perwakilan sang artis hanya mengatakan bahwa ia baik-baik saja, namun tidak menyebutkan di mana lokasinya.
Belum diketahui pula bagaimana ledakan—yang membuat pengunjung konsernya lari tunggang-langgang dan berteriak serta menangis histeris—itu memengaruhi konser sang musisi. Ledakan itu disebutkan terjadi setelah Ariana menuntaskan lagu terakhir dan lampu dimatikan.
Polisi menyebut ledakan itu merupakan tindakan terorisme dan dan diduga merupakan bom bunuh diri.