Jakarta, CNN Indonesia -- Museum masih belum menjadi destinasi untuk menghabiskan akhir pekan atau libur panjang.
Kepala Bidang Penyajian dan Publikasi Museum Nasional Indonesia pun mengakui, museum masih dipandang sebelah mata: dianggap kuno, sebuah ruang yang gelap serta menjenuhkan.
"Ibaratnya, dibayar saja tidak mau [masuk museum],” katanya pada
CNNIndonesia.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun vokalis band White Shoes and the Couples Company, Aprilia Apsari punya pandangan sendiri terhadap kondisi museum di Indonesia. Menurutnya, museum sudah cukup banyak, hanya tinggal bagaimana pengelola mempublikasikan museum itu sebagai daya tarik rekreasi.
"Menurut saya semua bergantung pada cara dan kemasan publikasinya. Apabila dikemas secara ‘segar’ tentu akan banyak mengundang pengunjung datang, begitu pun sebaliknya," katanya yang juga menyarankan perlu adanya pembenahan dalam hal arsip dan data koleksi museum.
Sebagai salah satu seniman di Pameran Arsip Antah Berantah di Museum Nasional Indonesia, 18-24 Mei lalu, Sari turut mengakui ia termasuk orang yang suka pergi ke museum. Baginya, tak ada ruginya mengunjungi museum, bisa menambah pengetahuan soal sejarah dan budaya.
Untuk itu, Sari merekomendasikan lima museum di Indonesia yang patut dikunjungi.
Lokananta, SurakartaLokananta adalah salah satu perusahaan rekaman besar Indonesia. Menurut Sari, mungkin ini adalah satu-satunya museum yang banyak memiliki koleksi instrumen atau artefak rekaman di masa berjayanya industri musik zaman pita kaset dan piringan hitam di Indonesia.
Hingga kini Lokananta masih aktif digunakan untuk rekaman dan pertunjukan wayang. Di sinilah lagu Indonesia direkam, dan direkam dalam bentuk plat piringan hitam.
 Lokananta masih menyimpan rekaman musik Indonesia dari masa lampau. (CNN Indonesia/Ardita Mustafa) |
Museum Hotel Tugu, MalangMuseum ini menampilkan banyak koleksi barang antik yang dimiliki oleh Hotel Tugu. Koleksinya bukan hanya melimpah, tapi juga menyimpan cerita mengejutkan di baliknya.
Museum House of Sampoerna, SurabayaMuseum ini mencatat semua sejarah industri tembakau terbesar di Indonesia. Mulai dari papan reklame pada era '50-an hingga cara promosi yang paling modern.
Di museum ini pula pengunjung dapat melihat langsung bagaimana pabrik dengan ribuan pekerja berproduksi dengan super gesit. Sayangnya, penjagaan yang super ketat melarang pengunjung untuk mengambil gambar di dalam museum.
 Selain sebagai museum, House of Sampoerna juga menyewakan ruang untuk pameran. (ANTARA FOTO/Adhitya Hendra) |
Museum Affandi, YogyakartaSebagai salah satu museum favoritnya, Sari menyebutkan bahwa museum ini menyimpan banyak koleksi karya salah satu Maestro terbesar dunia seni rupa yang dimiliki Indonesia, Affandi.
Tidak hanya memamerkan karya lukisan, museum ini turut menyimpan barang-barang bersejarah dalam hidup Affandi, seperti kendaraan yang digunakannya semasa hidup. Selain itu, di sekitar komplek museum ini terdapat makam Affandi, berdampingan dengan sang istri.
 Koleksi Museum Affandi di Yogyakarta. (CNN Indonesia/Agniya Khoiri) |
Museum Nasional Indonesia, JakartaBerisi artefak-artefak dan arca-arca bersejarah yang di miliki Indonesia, museum ini tercatat sebagai Museum terbesar se-Asia Tenggara pertama.
Museum ini juga dikenal dengan sebutan Museum Gajah karena patung gajah yang terpampang di halaman utama museum. Bila menelisik sejarahnya, patung itu merupakan hadiah dari Raja Thailand, Chulalongkorn,pada 1871.
Tempat ini pun menjadi pusat untuk mengetahui sejarah Indonesia sejak zaman kerajaan.
 Arca adalah artefak yang menarik di Museum Nasional. (Gunawan Kartapranata/Wikipedia) |