Chris Cornell Terlihat 'Teler' di Konser sebelum Gantung Diri

CNN Indonesia
Jumat, 26 Mei 2017 15:44 WIB
Sebelum gantung diri, Chris Cornell diduga mengonsumsi Ativan secara berlebihan. Ada pula bekas suntikan di lengannya.
Chris Cornell diduga mengonsumsi Ativan sebelum gantung diri. (Kevin Winter/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Fakta baru terungkap menjelang pemakaman Chris Cornell. Setelah diketahui bahwa pentolan Audioslave dan Soundgarden itu meninggal gantung diri, kini disebutkan ia mengonsumsi terlalu banyak Ativan sebelumnya.

Ativan ditemukan di sistem tubuhnya. Bukan hanya itu, seorang sumber mengatakan pada TMZ, yang kemudian dikutip Daily Mail, bahwa Cornell ditemukan meninggal bukan hanya dengan jerat tali di lehernya, tetapi juga bekas suntikan di lengannya.
Bekas itu masih sangat jelas, menunjukkan bahwa ia seperti baru saja memasukkan obat-obatan lewat suntikan ke tubuhnya. Cornell sendiri memang punya riwayat mengonsumsi obat terlarang, bahkan sejak ia masih 12 tahun.

Namun Cornell akhirnya sadar dan ‘mentas’ pada 2002.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut sang istri Vicky, Cornell memang sesekali mengonsumsi Ativan. Itu dikenal sebagai lorazepam, obat untuk mengatasi kecemasan atau kesulitan tidur. Obat itu memang bisa menimbulkan pemikiran bunuh diri jika dikonsumsi berlebihan.
Manajer turnya, Ted Keedick mengakui perilaku Cornell agak aneh sepanjang konser di Fox Theatre Detroit, sekitar delapan jam sebelum ia ditemukan meninggal di kamar mandi hotelnya di MGM Grand Detroit, pekan lalu. Ia terlihat ‘tinggi’ dan mabuk.

Itu merupakan penampilan terakhir Cornell bersama Soundgarden.

“Chris bersikap tidak seperti biasa sejak pertama konser. Saya tidak pernah mendengar atau melihatnya seperti itu sebelumnya, setidaknya jika kami tidak membatalkan pertunjukan,” ujarnya. Keedick sudah 10 tahun mengikuti Cornell tur.
Meski terlihat seperti orang sedang mabuk, tidak ada tanda depresi di diri Cornell. Istrinya sendiri menegaskan ia tak pernah melihat tanda-tanda depresi pada suaminya.

Hingga kini, belum diketahui apakah Ativan itu berpengaruh terhadap meninggalnya Cornell. Alasan meninggalnya Cornell baru bisa didapat setelah tes toksikologi selesai. Biasanya, tes itu membutuhkan waktu dua minggu sampai hasilnya keluar.

Tubuh Cornell yang tak bernyawa ditemukan di kamar mandi hotelnya di Detroit oleh bodyguard yang ditelepon oleh sang istri yang panik karena ia tak bisa dihubungi setelah konser. Vicky terakhir berbicara di telepon dengan Cornell sebelum konser.

[Gambas:Video CNN]

Cornell lalu ditemukan dengan tali di lehernya, dan disebut meninggal bunuh diri.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER