Jakarta, CNN Indonesia -- Kisah bajak laut fenomenal, Kapten Jack Sparrow telah memasuki seri ke-lima sejak
Pirates of the Caribbean pertama dirilis 13 tahun silam.
Bertajuk
Salazar's Revenge, film ke-lima ini mengangkat masa lalu Sparrow (Johnny Depp) dan musuhnya, Captain Armando Salazar (Javier Bardem).
CNNIndonesia.com merangkum sederet fakta menarik tentang film
Pirates of the Caribbean: Salazar’s Revenge, berdasarkan siaran pers yang diterima Jumat (2/6) dan berbagai sumber.
Riasan Total
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktor Javier Bardem yang memerankan Kapten Salazar harus menghabiskan waktu dua sampai tiga jam setiap harinya untuk dirias, sedangkan Golshifteh Farahani yang memerankan sosok penyihir laut misterius Shansa butuh empat sampai lima jam untuk menyelesaikan riasannya.
Selain itu, setiap hari selama seminggu, tim produksi membutuhkan waktu 15 jam dengan 42 orang pekerja untuk membuat satu kostum Shansa.
Sedangkan, tim penata rambut Peter Swords King yang dijuluki sebagai ‘Sausage Factory’ oleh para kru harus membuat lebih dari seribu rambut palsu untuk film
Pirates of the Caribbean: Salazar’s Revenge.
Untuk membuat kesan tua dari kostum yang dibuatnya, sang penata busana Penny Rose dan tim harus berinovasi dengan berbagai teknik, seperti memasukkan baju-baju tersebut menggunakan kerikil ke dalam adukan semen, merusaknya dengan parutan keju, atau bahkan menggunakan penyemprot api.
Hubungan Tokoh Utama dengan Serial Pirates Salah satu adegan Pirates of the Caribbean: Salazar's Revenge. (Courtesy of Disney Enterprises) |
Aktor muda berbakat Brenton Thwaites yang berperan sebagai Henry ternyata merupakan penggemar film
Pirates of the Caribbean sejak kecil. Ia disebutkan sangat senang saat mendapat peran utama dalam film tersebut, terlebih lokasi pengambilan gambarnya sebagian besar dilakukan di kampung halamannya di Queensland, Australia.
Di sisi lain, sebelum bermain dalam
Pirates of the Caribbean: Salazar’s Revenge, Javier Bardem merupakan sosok yang kerap meramaikan lokasi pengambilan gambar seri sebelumnya, Pirates of the Caribbean: On Stranger Tides. Kala itu, sang istri Penelope Cruz berperan sebagai Angelica, bajak laut yang membantu Kapten Jack Sparrow dan mantan kekasihnya.
Juan Carlos Vellido merupakan satu-satunya aktor yang memainkan dua peran berbeda dalam dua film
Pirates of the Caribbean. Pada film sebelumnya,
Pirates of the Caribbean: On Stranger Tides, ia berperan sebagai seorang Kapten asal Spanyol. Lalu di
Salazar’s Revenge ia kembali hadir, tapi sebagai karakter yang berbeda, yaitu Lesaro anggota kelompok Kapten Salazar.
Properti Unik dalam FilmSebelum produksi film dilakoni, terdapat 88 versi buku harian Carina Smyth sampai tim produksi menemukan tampilan yang cocok. Mereka membuatnya mulai dari menggunakan sampul yang terbuat dari kulit, hingga menyiram setiap halaman buku dengan kopi untuk membuat kesan usang.
Lainnya, botol rum ikonik milik Kapten Jack Sparrow diketahui merupakan barang antik dari abad ke-18. Sedangkan, payung-payung renda yang ada dalam film tersebut adalah buatan tangan seorang nenek berusia 70 tahun dari Brisbane.
Serius soal Makanan‘Alumnus’ Pirates of the Caribbean Jack Davenport yang memerankan Komodor James Norrington pernah menyampaikan, film itu punya anggaran tak terbatas soal menyediakan makanan untuk kru dan para pemain. Ia pernah bertanya pada koki yang melayani mereka berapa yang sudah ia habiskan, dan jawabannya mencapai US$2 juta.
Aktor Lee Arenberg yang berperan sebagai Pintel menyebut produser Eric McLeod di pengujung pengambilan gambar untuk film ke-tiga pernah mengatakan bahwa sudah disiapkan 170 ribu makanan untuk syuting di tengah laut.
Jika dibanding dengan total pembuatan Pirates of the Caribbean keseluruhan, angka itu bisa terbilang kecil. Film debut mereka pada menghabiskan US$140 juta. Sedangkan lanjutannya pada 2006 dan 2007 menghabiskan masing-masing US$225 juta dan US$300 juta.
Serial terbaru
Pirates of the Caribbean: Dead Men Tell No Tales atau
Salazar’s Revenge yang mulai tayang pekan ini menghabiskan dana US$230 juta (Rp3 triliun). Film itu sudah membukukan US$62 juta (Rp825 miliar) dari penjualan tiket di pekan perdana penayangannya.
Menghilangkan Ratusan Ponsel dan Merusak Puluhan KapalPirates of the Caribbean tidak hanya ‘membuang-buang uang’ untuk makanan. Mengutip
The Hollywood Reporter, film waralaba itu juga membuang banyak telepon seluler. Dari 750 telepon yang dibawa, 240 diantaranya terbuang ke laut saat syuting.
Syuting di tengah laut, dirasakan para pemain seperti benar-benar ada di antara bajak laut sungguhan di dunia nyata. Mereka dikelilingi ratusan kru, puluhan kapal dan begitu banyak ledakan. Untuk membuat trailer saja mereka membutuhkan 55 kapal sendiri.