Jakarta, CNN Indonesia -- Menyusul insiden bom di konser Ariana Grande di Manchester Arena pada 22 Mei lalu, konser lanjutan bagian dari tur
Dangerous Woman di Paris, Perancis, dijaga ketat oleh pihak keamanan.
Diberitakan
Reuters, konser yang dilangsungkan pada Rabu (7/6) malam waktu Paris tersebut sudah mulai dijaga jauh sebelum dimulai.
Polisi bersenjata lengkap sudah bersiap di AccorHotels Arena Paris dan melakukan sterilisasi pada jalan-jalan di sekitar lokasi konser beberapa jam sebelum dimulai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak keamanan juga menggunakan anjing pelacak untuk mencari barang-barang mencurigakan di sekitar lokasi konser.
Polisi Paris mengatakan mereka memastikan penjagaan keamanan hingga level tertinggi menyusul aksi bom Manchester usai konser Ariana Grande yang menelan 22 korban jiwa.
Sebelumnya, usai kejadian bom Manchester terjadi, Ariana Grande kembali ke Amerika Serikat dan mengatakan akan kembali ke kota Inggris itu untuk mengadakan konser amal bagi korban.
Konser amal bertajuk
One Love Manchester tersebut berhasil didatangi sekitar 50 ribu orang dan mengumpulkan uang donasi hingga Rp159 miliar yang akan digunakan untuk sumbangan untuk keluarga korban jiwa serta merawat korban luka-luka di rumah sakit.
"Dia mulai tur lagi segera setelah serangan itu terjadi dan Ariana benar-benar melakukan banyak hal untuk Manchester," kata penggemar Ariana Grande, Azliz Roult yang berusia 16 tahun dan hadir di konser di Paris.
"Dia mengumpulkan banyak sekali uang untuk keluarga korbam, dia pergi menjenguk mereka. Saya mengaguminya ata banyak hal yang dia lakukan," lanjutnya.
Namun sejumlah penggemar mengaku sempat takut datang ke konser Ariana setelah kasus Manchester dan beberapa teror yang terjadi di Eropa.
"Rasa senang menggantikan rasa takut, namun benar ada sebagian dari diri saya yang masih merasa takut." kata Edith, penggemar Grande lainnya.