Manchester Bersatu Lawan Teror di Konser Amal Ariana Grande

CNN Indonesia
Senin, 05 Jun 2017 09:30 WIB
Konser amal Ariana Grande sukses menghimpun publik Manchester dan menyuarakan melawan takut dari terorisme.
Konser amal Ariana Grande sukses menghimpun publik Manchester dan menyuarakan melawan takut dari terorisme. (Danny Lawson/One Love Manchester/Handout via REUTERS)
Jakarta, CNN Indonesia -- Konser amal One Love Manchester yang digagas Ariana Grande sukses berlangsung dengan penuh haru sekaligus gembira dari 50 ribu penonton yang bersatu melawan ketakutan akan terorisme.

"Biarkan dunia mendengar ketangguhan kalian," teriak Pharrel Williams di atas panggung konser yang dibuat untuk menghormati para korban Manchester pada 22 Mei lalu.

Teror bom meledak usai konser Ariana Grande di Manchester Arena dua pekan lalu dan menewaskan 22 orang juga melukai lebih dari 116 anak lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Konser yang dibuat mendadak itu sekaligus menjadi ajang musik terbesar sepanjang tahun ini dengan diisi oleh musisi papan atas dunia dan 50 ribu tiket ludes terjual tak sampai dua pekan.

Beberapa musisi yang menampakkan diri adalah Justin Bieber, Miley Cyrus, Katy Perry, Robbie Williams, Take That, Liam Gallagher, dan Little Mix. Para penonton pun mengangkat tanda 'We stand together' dan 'For our angels' selama konser berlangsung.

Kehadiran para penonton ini seolah menandakan publik Manchester tidak takut meski 24 jam sebelumnya Inggris kembali diguncang teror di London Bridge dan Borough Market.

Manchester Bersatu Lawan Teror di Konser Amal Ariana GrandeKehadiran para penonton ini seolah menandakan publik Manchester tidak takut meski 24 jam sebelumnya Inggris kembali diguncang teror di London Bridge dan Borough Market. (Danny Lawson/One Love Manchester/Handout via REUTERS)


Para penggemar sudah sejak sore hari memadati kawasan Old Trafford untuk menonton konser tersebut, banyak di antara mereka yang terkenang suasana teror bom di malam usai konser Dangerous Women Tour Ariana Grande dua pekan lalu.

Ketika Ariana naik ke atas panggung, suasana haru bercampur histeris pecah saat ia menyanyikan lagu hit My Everything bersama paduan suara sekolah yang disebut juga menjadi target teror Manchester lalu.

[Gambas:Instagram]

Ariana dan Chris Martin selanjutnya membawakan lagu Don't Look Back in Anger milik band asal Manchester, Oasis. Lagu itu pun membawa kerumunan penonton bernyanyi bersama.

Bukan hanya penonton, para petugas keamanan yang berjaga pun sebagian ikut hanyut dalam suasana. Untuk penjagaan konser ini, sebanyak 13 ribu polisi dan petugas keamanan dikerahkan.

"Kami di sini untuk menunjukkan dukungan kami kepada Manchester lebih dari apa pun. Para teroris itu tidak akan meredam semangat kami," kata salah seorang penonton, Abdullah Mala, 34.

[Gambas:Instagram]

Mala mengantar anak perempuannya kembali menonton konser Ariana Grande. Sebelumnya, sang putri juga ikut menonton konser di Manchester dua pekan lalu, namun beruntung tidak ikut menjadi korban dari bom tersebut.

Rachel Jea, 32, juga datang menemani sang anak yang juga menjadi penonton dalam konser di Manchester dua pekan lalu. Jea merasa bahwa konser kali ini adalah penting usai teror bom tersebut.

"Pendahulu kita telah pergi karena perang dunia hingga akhirnya kita bisa hidup dalam kebebasan saat ini, dan teror itu mulai kembali. Harusnya tidak seperti itu," kata Jea.

"Kita perlu mencoba dan menemukan cara untuk mengalahkan rasa takut. Saya sangat bahagia datang malam ini, ini baik untuk Ariana, bukan salah dia teror itu terjadi," kata putri Jea, Scarlet.


Sebelum konser berlangsung, pada Jumat lalu, Ariana secara mendadak mendatangi Royal Manchester Children Hospital untuk mengunjungi penggemarnya yang menjadi korban dan dirawat di rumah sakit itu.

Ariana sempat mengaku perasaannya hancur ketika tragedi itu terjadi. Namun, beberapa hari setelahnya, ia mengunggah pernyataan di media sosial untuk menguatkan para penggemarnya dan melawan rasa takut akan terorisme.

Konser yang berlangsung tadi malam juga diadakan di hari pemakaman korban bom Manchester, Eilidh MacLeon. Jenazah MacLeon yang berusia 14 tahun diterbangkan ke tempat asalnya, Skotlandia, dan dimakamkan pada Minggu.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER