Bernama Islam, Zayn Malik Pernah Diperiksa Ketat di Bandara

CNN Indonesia
Rabu, 21 Jun 2017 15:03 WIB
Saat pertama kali ke Amerika bersama One Direction, Zayn Malik harus diperiksa ketat sebelum masuk pesawat dan tertahan tiga jam setelah mendarat.
Zayn Malik pernah diperiksa dengan ketat saat memasuki Amerika meski dirinya berstatus selebriti. (AFP PHOTO / ANGELA WEISS)
Jakarta, CNN Indonesia -- Status selebriti tidak membuat Zayn Malik kebal dari kecurigaan petugas bandara. Apalagi nama dan tampilannya tidak bisa berbohong bahwa ada darah Pakistan kental dalam tubuhnya.

Zayn pernah diperiksa sampai tiga jam di bandara saat pertama kali menginjakkan kaki di Amerika Serikat. Padahal saat itu ia bersama rekan-rekannya di One Direction.

Pengalaman itu diungkap Zayn baru-baru ini kepada Evening Standard, dan dikutip Ace Showbiz.
Zayn mengatakan, ia harus menjalani pemeriksaan ketat, dan itu ada hubungannya dengan namanya. “Pertama kali saya datang ke Amerika, saya mendapatkan tiga jam pemeriksaan keamanan sebelum saya naik ke pesawat,” ujar pelantun Pillowtalk itu mengawali cerita.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Pertama mereka mengatakan bahwa saya dipilih secara acak, lalu kemudian mereka mengatakan itu ada hubungannya dengan nama saya yang menandai sesuatu pada sistem mereka,” lanjutnya.

Nama asli Zayn adalah Zain Javvad Malik.
Zayn Malik dan kekasihnya, Gigi Hadid sama-sama dibesarkan dengan agama Islam.Zayn Malik dan kekasihnya, Gigi Hadid sama-sama dibesarkan dengan agama Islam. (Dimitrios Kambouris/Getty Images/AFP)
Bukan hanya sebelum naik pesawat, pemeriksaan berlanjut setelah ia mendarat. Mantan tunangan Perrie Edwards itu ditahan selama tiga jam dan banyak ditanyai hal gila.

“Umur saya saat itu 17 tahun, pertama kalinya di Amerika dan masih merasakan jet lag, membingungkan,” ujarnya. Dan kejadian seperti itu tidak hanya menimpanya sekali saja.

Sampai kelamaan, Zayn pun mengerti mengapa hal itu terjadi padanya. Ia mencoba berpikir positif bahwa itu hanya tindakan kewaspadaan dari pihak bandara belaka. Ia juga menilai tidak ada gunanya marah karena ditahan dan diperiksa lebih ketat dibanding yang lain.
“Ini sesuatu yang terjadi karena suasana tertentu. Saya mengerti mengapa mereka melakukannya,” kata Zayn. Situasi yang dimaksudnya, adalah banyak terorisme.

Zayn lantas menghela napas saat ditanya pendapatnya soal radikalisme agama Islam di kalangan pemuda. Seperti diketahui, di beberapa kasus terorisme yang belakangan terjadi terutama di Eropa, pelakunya justru kebanyakan pemuda berusia 20-an seperti Zayn.

“Saya tidak tahu bagaimana cara mengetahui psikologi mengapa orang melakukannya [gerakan radikal]. Dan saya tidak tahu bagaimana mengatasi itu. Saya hanya berharap orang memiliki banyak cinta, perhatian dan kasih sayang untuk manusia lain,” tuturnya melanjutkan.

[Gambas:Youtube]

Zayn tidak memungkiri bahwa dirinya memang dibesarkan dengan keyakinan agama Islam. Kendati demikian, dia ingin tetap dipandang sebagai dirinya sendiri, seorang manusia.

"Jadi itu [agama Islam] akan selalu bersama saya, dan saya sangat mengenal budaya ini. Tapi saya tetaplah saya. Saya tidak ingin didefinisikan karena agama atau budaya yang melatari diri saya," katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER