Johnny Depp Minta Maaf Bergurau Soal Pembunuhan Presiden
CNN Indonesia
Sabtu, 24 Jun 2017 10:46 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Aktor kenamaan Hollywood, Johnny Depp, meminta maaf karena melontarkan guyonan soal rencana pembunuhan pada presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
"Saya meminta maaf atas gurauan buruk yang saya ucapkan semalam soal Presiden Trump," kata pemeran Jack Sparrow di Pirates of The Caribbean itu lewat pernyataan tertulis, seperti dikutip dari CNN.
"Saya tak mengharapkan sesuatu yang buruk. Dan saya hanya ingin menghibur, tapi tak ingin melukai siapapun."
Gurauan yang dimaksud Depp adalah ketika ia berbicara pada para penggemar saat pemutaran filmnya, The Libertine. Depp melontarkan pertanyaan: "Kapan kah terakhir kalinya seorang aktor membunuh seorang presiden?"
Komentar itu diinterpretasikan banyak pihak merujuk pada pembunuhan presiden AS Abraham Lincoln oleh Jon Wilkes Booth yang terjadi lebih dari 150 tahun lalu.
Kata-kata Depp membuat Gedung Putih mengeluarkan pernyataan keras. Penasihat presiden, Kellyane Conway, juga mengkritik aksi Depp dan menyebut sang aktor 'gila'. Conway lalu memperingatkan Depp bahwa ucapan itu bisa "dengan mudah memantik ide-ide pada orang gila yang ingin berbuat buruk."
Sementara itu, Juru Bicara Gedung Putih Sean Spicer menyatakan ada standar ganda menyangkut ancaman terhadap Donald Trump.
"Ini sedikit mengganggu, yaitu tidak ada reaksi kemarahan yang sebelumnya terlihat ketika orang-orang menyatakan hal tertentu kepada Presiden, dan juga tidak ada tindakan yang diambil," katanya.
Dalam permintaan maafnya, Depp menegaskan bahwa kata-kata itu hanyalah pertanyaan semata dan tidak dilontarkan untuk maksud tertentu.
"Saya juga ingin mengklarifikasi bahwa saya bukan aktor," katanya. "Saya mencari pemasukan dengan berbohong."
Depp bukan aktor pertama yang menyatakan gurauan senada dan kemudian meminta maaf. Sebelumnya, dalam sebuah pidato pada Januari lalu, Madonna juga berujar bahwa dirinya "sering memikirkan ingin meledakkan Gedung Putih".
Madonna kemudian meminta maaf dan menyebut pernyataan itu diletakkan pada konteks yang tidak tepat.
"Saya meminta maaf atas gurauan buruk yang saya ucapkan semalam soal Presiden Trump," kata pemeran Jack Sparrow di Pirates of The Caribbean itu lewat pernyataan tertulis, seperti dikutip dari CNN.
"Saya tak mengharapkan sesuatu yang buruk. Dan saya hanya ingin menghibur, tapi tak ingin melukai siapapun."
Gurauan yang dimaksud Depp adalah ketika ia berbicara pada para penggemar saat pemutaran filmnya, The Libertine. Depp melontarkan pertanyaan: "Kapan kah terakhir kalinya seorang aktor membunuh seorang presiden?"
 Kapten Jack Sparrow adalah salah satu peran paling terkenal yang dimainkan Johnny Depp. (Dok. Walt Disney Pictures) |
Komentar itu diinterpretasikan banyak pihak merujuk pada pembunuhan presiden AS Abraham Lincoln oleh Jon Wilkes Booth yang terjadi lebih dari 150 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Juru Bicara Gedung Putih Sean Spicer menyatakan ada standar ganda menyangkut ancaman terhadap Donald Trump.
"Ini sedikit mengganggu, yaitu tidak ada reaksi kemarahan yang sebelumnya terlihat ketika orang-orang menyatakan hal tertentu kepada Presiden, dan juga tidak ada tindakan yang diambil," katanya.
 Madonna juga pernah melontarkan gurauan soal ingin meledakkan Gedung Putih. (REUTERS/Shannon Stapleton) |
"Saya juga ingin mengklarifikasi bahwa saya bukan aktor," katanya. "Saya mencari pemasukan dengan berbohong."
Depp bukan aktor pertama yang menyatakan gurauan senada dan kemudian meminta maaf. Sebelumnya, dalam sebuah pidato pada Januari lalu, Madonna juga berujar bahwa dirinya "sering memikirkan ingin meledakkan Gedung Putih".
Madonna kemudian meminta maaf dan menyebut pernyataan itu diletakkan pada konteks yang tidak tepat.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK