Kuda dan Becak di Madura Ikut 'Rayakan' Lebaran

CNN Indonesia
Senin, 26 Jun 2017 12:57 WIB
Masyarakat Madura punya tradisi yang dinamakan per-peran, yakni berkeliling dengan andong dan becak untuk merayakan Lebaran.
Masyarakat Madura berkeliling dengan becak dan andong untuk merayakan Lebaran. (Ilustrasi/ANTARA FOTO/Noveradika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setiap daerah di Indonesia seperti punya tradisi sendiri untuk merayakan Hari Raya Idulfitri. Di Pamekasan, Madura, Jawa Timur masyarakat meramaikannya dengan ‘per-peran.’

Itu merupakan tradisi setempat untuk berkeliling desa naik andong atau kereta kuda dan becak. Biasanya itu dilakukan di pesisir Desa Kramat dan Desa Tanjung, Pamekasan.


Tradisi itu telah dilakukan secara turun-temurun selama bertahun-tahun. Berkeliling menggunakan andong atau becak merupakan bentuk rasa gembira setelah menuntaskan kewajiban berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadan. Tradisi itu simbolisasi perayaan kemenangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Per-peran hanya dilakukan sehari setelah Lebaran dan Lebaran Ketupat, yang dirayakan tujuh hari setelah Hari Raya Idulfitri. Hampir seluruh warga terlibat kegiatan itu.

Dahulu tradisi itu dinamakan kar-dokaran, karena kendaraan yang digunakan untuk berkeliling adalah andong saja. Namun belakangan, becak juga digunakan. Masyarakat Madura menyebut becak adalah per, sehingga tradisi serupa berubah nama menjadi per-peran.


Masih ada andong yang beroperasi, namun tinggal sedikit.

Kawasan Tlanakan dan perbatasan Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sampang pun macet parah, Senin (26/6) siang. Antara melaporakn, antrean kendaraan mencapai satu kilometer.

Kepolisian setempat yang diwakili Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Pamekasan Kompol Sarpan telah menerjunkan sekitar 180 personel mengamankan kegiatan masyarakat dan mengatur kemacetan di lokasi. Polres Sampang pun turun tangan mengatasi kegiatan itu.


Hal lain yang menarik dari masyarakat Madura juga adalah dirayakannya Lebaran Ketupat. Biasanya baru saat itu mereka ‘toron’ atau mudik, dan membuat ketupat seperti Lebaran.

Itu merupakan ungkapan rasa syukur setelah umat Muslim setempat menuntaskan puasa Ramadan dan menjalankan enam hari puasa sunnah di bulan Syawal, atau disebut Puasa Syawal.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER