Remaja Dalang Bom di Konser Elton John Dipenjara Seumur Hidup

CNN Indonesia
Selasa, 04 Jul 2017 07:48 WIB
Remaja berusia 19 tahun bernama Haroon Syed merencanakan pengeboman di beberapa lokasi termasuk konser Elton John, tahun lalu.
Konser Elton John di Inggris tahun lalu dihantui ancaman bom dari seorang remaja. (REUTERS/Andrew Kelly)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang remaja yang merencanakan serangan di konser Elton John di London akhirnya kena batunya. Senin (3/7) pengadilan memutuskan ia divonis penjara seumur hidup.

Seperti dibertiakan Reuters, serangan itu rencananya dilakukan di konser yang digelar bertepatan dengan peringatan tahun ke-15 tragedi WTC, 11 September tahun lalu.


Konser John bukan satu-satunya target yang diincar Haroon Syed, remaja berusi 19 tahun itu. Sepanjang April hingga September 2016, ia juga mencari sasaran potensial melalui internet. Konser John sendiri saat itu dilangsungkan di Hyde Park dan Oxford Street.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lokasi itu merupakan kawasan perbelanjaan yang ramai.

Melalui internet remaja asal London Barat itu mencoba mencari senjata yang bisa digunakan. Masih lewat internet, terutama media sosial, ia juga menghubungi orang-orang yang dipercaya sepemikiran dengannya dan dengan ISIS. Ia mengirimi mereka semua pesan.


“Jadi setelah beberapa kerusakan dengan senjata mesin maka terjadilah martir. Itulah yang saya rencana lakukan,” demikian pesan yang ia kirimkan kepada orang-orang itu.

Ia mengajukan pinjaman sebesar delapan ribu poundsterling, atau setara dengan sekitar Rp138 juta. Menurut pengakuan awalnyam pinjaman itu untuk sepeda motor, pernikahan dan perbaikan rumah. Namun ditemukan fakta bahwa dana itu untuk mendukung serangan bom.

Permintaan Syed lantas tak dikabulkan.


Ia juga dinyatakan bersalah dan diminta menjalani hukuman penjara selama 16,5 tahun. Namun pengadilan kini memutuskan bahwa Syed layak untuk diganja seumur hidup.

“Haroon Syed jelas bahaya bagi publik, dia menyiapkan serangan intoleran melawan orang-orang yang tidak berdosa,” kata Deb Walsh, kepala deputi Divisi Perlawanan terhadap Terorisme.

Apalagi pengadilan Syed dilakukan baru-baru ini, ketika Inggris tengah dalam masa siaga. Beberapa serangan militan menghantui Inggris sepanjang 2017, termasuk pengeboman di konser Ariana Grande pada Mei lalu, yang menewaskan sampai 22 orang.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER