Jakarta, CNN Indonesia -- Penyanyi alternatif rock Morrissey mengaku ia diteror oleh seorang petugas polisi saat berada di Roma. Polisi tersebut diakui Morissey menahan dia di bawah todongan senjata di tengah keramaian jalan.
Penyanyi Inggris itu kerap berkunjung ke Roma dan dia kembali ke ibu kota Italia tersebut untuk menyelesaikan proyek album terbarunya.
Namun ketika tengah berada di jalanan Roma, seorang polisi mencegatnya, mengambil pistol, dan berteriak ke arah Morrissey di tengah kerumunan ratusan orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan
AFP, keponakan Morrissey, Sam Esty Rayner yang juga merangkap sebagai fotografer sang musisi mengunggah sebuah gambar polisi tersebut dan menulis nomor plat motornya di media sosial Facebook.
"Gambar petugas polisi di bawah ini meneror Morrissey selama 35 menit dan menuntut sejumlah dokumen. Morissey tidak punya yang dimaksud," tulis Rayner.
Morrissey dalam pernyataannya menuduh petugas tersebut sengaja melakukan tindakan teror dan ia mengatakan tidak pernah melanggar peraturan apa pun di kota tersebut.
"Saya percaya dia mengenali saya dan menginginkan untuk menakuti saya. Saya tidak mundur meski saya percaya dia akan menembak saya," kata Morrissey.
"Saya memperingatkan yang lain untuk waspada atas petugas agresif berbahaya ini. Dia mungkin saya akan membunuh Anda," katanya.
Morrissey kerap kali mengkritik polisi dalam musiknya dan di luar panggung. Pada 2015, dia mengatakan pernah dilecehkan secara seksual oleh seorang petugas di San Fransisco International Airport ketika melakukan pemeriksaan keamanan.