Jakarta, CNN Indonesia -- April lalu, band rock asal Bandung, Speaker First baru menyelesaikan rangkaian pertunjukan di tujuh kota di Amerika Serikat.
Baru selang empat bulan, kini band yang digawangi Mahattir Alkatiry (vokal), Beny dan Bony Barnaby (gitar) dan Daud (additional drum) ini akan kembali mengibarkan sayap di kancah internasional.
Sepulang dari AS, Speaker First mendapatkan tawaran untuk menjadi penampil dalam gelaran Woodstock Music Festival di Polandia, 3 Agustus mendatang. Bukan hanya menjadi satu-satunya band dari Indonesia, Speaker First juga perwakilan Asia yang mampu menembus acara tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah kami akan main di Woodstock 2017. Sebuah anugerah dan impian bagi band rock umumnya. Terbukti bahwa musik itu mampu melewati semua batasan wilayah, negara, ras, dan lain sebagainya," kata Attir, sapaan akrab sang vokalis, saat menggelar jumpa pers di Jakarta, Kamis (13/7).
Tawaran tersebut datang dari promotor Woodstock yang telah menyaksikan penampilan Speaker First selama melakukan tur di AS. Selama di AS, Speaker First sempat melakukan penampilan di tujuh kota, termasuk San Diego, Orange Country, Los Angeles, Fresno, Napa Valey, Portland, dan Seattle.
Adalah Willy Hidayat, mantan promotor yang biasa mengundang band luar untuk tampil di Indonesia, yang bisa disebut sebagai pembuka gerbang Speaker First di dunia internasional. Awalnya, Willy mengakui ia sempat memandang Speaker First sebelah mata.
[Gambas:Youtube]"Demonya saya diamkan dua sampai tiga minggu. Tapi saat dengar pertama kali, saya enggak bilang mereka. Saya ke LA, lalu ketemu dengan artist developer yang populerkan Adele, Coldplay, Muse, Temper Trap, dan saya dengarkan musik mereka ke dia,” ujar Willy.
Ia menambahkan, “Mereka sama terkejutnya dengan saya.”
Berkat hal itu, karier Speaker First di kancah internasional pun terbuka. Mulai dari rekaman di studio ternama, hingga menjalani serangkaian tur di AS dan Inggris.
Selain itu, Speaker First juga mendapatkan kontrak dengan label rekaman di Amerika. Selanjutnya, ada rangkaian tur di lima negara, Agustus mendatang. Itu termasuk pertunjukan Woodstock di Polandia yang dilanjutkan ke Finlandia, Scandinavia, Swedia, dan Inggris.
Negara yang mereka kunjungi bahkan seharusnya lebih banyak lagi.
"Saat mendapatkan panggung di Woodstock, saya mendapat penawaran di negara lain untuk 30 show. Tapi saya batasi karena mereka harus mempersiapkan materi untuk album yang direncanakan rilis tahun depan," ujar Willy.
Pada pertunjukan di Woodstock, Speaker First tampil di hari festival, pukul 20.00 waktu setempat. "Akan membawakan 10 judul lagu, dari album-album dulu sampai lagu terbaru. Pasti akan bawakan lagu berbahasa Indonesia. Dan kalau persiapan, mental pastinya," ujar Beni.
"Ini festival yang membuat saya ingin main musik, bagaimana melihat Jimi Hendrix pernah tampil main gitar di sana kayak orang kesurupan, di tengah lumpur, jadi ya ini momen luar biasa," kata Attir menambahkan.
 Speaker First saat tampil di London. (CNN Indonesia/Ardita Mustafa) |
Usai tampil di Woodstock, Speaker First akan mulai rekaman album baru, yang akan kembali dilanjutkan dengan rangkaian tur.
"Agendanya rekaman album baru dengan label internasional di Amerika selama tiga bulan di awal tahun, kemudian menyiapkan promosi, rilis debut, sampai world tour ke 122 kota di Eropa dan AS,” ujar Willy menerangkan.
Itu juga akan melihat posisi tangga lagu Speaker First di setiap negara.
Speaker First dibentuk sejak 15 tahun lalu dan telah meluncurkan empat buah album. Itu termasuk
Whatever You Say (2002), Original Soundtrack
GIE (2005),
Dunia Milik Kita (2009), serta mini album
Muda dan Berani (2010).
Tidak hanya menggelar serangkaian tur di luar negeri, pada 2016 lalu Speaker First telah melakukan rekaman di Air Studio London untuk lagu
The Anthem. Studio itu dilaporkan pernah menjadi tempat rekaman sejumlah musisi ternama asal Inggris, seperti Adele, Muse dan Coldplay.
Saat itu, mereka pun melanjutkannya dengan tur ke beberapa tempat di Inggris: Off the Cuff--Herne Hill, Veg Bar Brixton, Camden dan Dulwich.
Prestasi lainnya, pada Maret tahun lalu, karya Speaker First
The Anthem dan
Break My Soul masuk dalam kategori lagu yang paling banyak diminta di KROQ FM USA.