Bagong Kussudiardja, Ayah Butet Kertaradjasa di Google Doodle

CNN Indonesia
Senin, 09 Okt 2017 15:45 WIB
Laman utama mesin pencarian Google Indonesia hari ini, Senin (9/10) mengangkat seniman asal Yogyakarta, Bagong Kussudiardja untuk merayakan hari lahirnya.
Bagong Kussudardja di Goodle Doodle, Senin (9/10). (Screenshot via google.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Laman utama mesin pencarian Google Indonesia hari ini, Senin (9/10) mengangkat tokoh seniman sohor asal Yogyakarta, Bagong Kussudiardja. Pelukis dan koreografer itu merupakan ayah dari dua seniman ulung Indonesia, Butet Kertaradjasa dan Djaduk Ferianto.

Google membuat Bagong menjadi bintang di laman utamanya demi memeringati hari lahirnya yang ke-89.

"Pada hari ini di tahun 1928, Bagong Kussudiardja, yang dikenal dengan Bagong lahir di Yogyakarta, Indonesia. Seniman yang diakui dunia sebagai seorang koreografer, pelukis, pematung, dan penyair yang mengikuti irama drumnya sendiri," Google menulis keterangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mesin pencari itu menggambarkan rupa Bagong dengan gaya kartun. Terlihat karakter Bagong yang mengenakan baju berwarna kuning tengah duduk di sebuah kursi.

Dia memegang sebuah kuas, sementara di lehernya tersangkut handuk kecil seolah menandakan dia baru saja membuat karya seni.  Di belakang Bagong, tampak lukisan para penari yang sedang meliukkan badan dengan beragam gaya.

Ilustrasi itu menegaskan bahwa Bagong merupakan seniman yang berkarya lewat lukisan dan tarian.


"Doodle hari ini mengilustrasikan Bagong dengan kuas catnya dan penari yang kaya gerakan. Selamat ulang tahun untuk Bapak dari pelopor seni baru di Tanah Jawa," sebut Google.

Selama hidupnya, Bagong yang meninggal pada 2004 lalu memang menghabiskan waktu dengan mempelajari seni, musik dan tari.

Usai kemerdekaan Indonesia pada 1945, Bagong muda yang masih berusia 17 tahun mengembangkan ketertarikannya pada dunia tari dengan belajar tarian Jepang dan India.

Pada 1957-1958, Bagong berangkat ke Amerika Serikat untuk belajar tari di bawah arahan Martha Graham, koreografer legendaris dunia.


Di Indonesia, Bagong meningkatkan kualitas tari tradisional dengan mengombinasikannya dengan gerakan modern ala barat. Berhasrat tinggi pada tarian, dia pun mendirikan Pusat Latihan Tari Bagong Kussudiardja sekembalinya dari Negeri Paman Sam.

Tak cukup pusat tarian, Bagong juga membangun Padepokan Seni Bagong Kussudiardja khusus untuk pelatihan seni pada 1978.

Sepanjang kariernya, Bagong sudah menciptakan lebih dari 200 tarian dengan gaya kreatif dan rumit, seperti Tari Layang-Layang dan Tari Bedaya Gendeng. Tarian Bagong ini pernah dipentaskan di Eropa selama lima bulan pada 1984-1985.

Di sisi lain, Bagong juga dipuja karena karya lukisan batik dari cat minyak dan cat air dalam beragam aliran seperti impresionistis, abstrak dan realistis.


Bagong mengembuskan napas terakhir di Yogyakarta pada 15 Juni 2004 lalu, dalam usia 75 tahun. Karya-karya Bagong sampai saat ini masih lekat dan membekas bagi para seniman muda Indonesia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER