Jakarta, CNN Indonesia -- Seperti hari-hari biasa, Kamis (19/10) siang itu, Ozy Syahputra tak terlihat di lokasi syuting
Ada Si Manis di Jembatan di Depok. Ia memilih berdiam diri di mobil sembari menghafal naskah ketimbang berkumpul dengan aktor dan aktris lain yang ramai berceloteh.
“Ozy di mobil biasanya,” kata pemimpin produksi sinetron buatan ulang dari Si Manis Jembatan Ancol yang tayang di salah satu stasiun televisi swasta, saat
CNNIndonesia.com celingukan mencarinya di lokasi syuting. Ozy rupanya seorang diri di dalam mobil.
Di mobil CRV-nya, Ozy sesekali melafalkan dialog dengan lantang dan penuh ekspresi. Ia sedang bersiap menghafalkan naskah yang harus diperankannya. Kalau bersama artis lain, Ozy biasanya tak konsentrasi. Maklum, usianya sudah kepala lima, meski penampilannya nyaris tak berubah seperti saat menjadi hantu centil Karina di
Si Manis Jembatan Ancol 1990-an silam.
Ozy sudah terbilang berpengalaman. Ia salah satu hantu nan ikonis dari seluruh musim
Si Manis Jembatan Ancol. Ia bermain bersama Diah Permatasari maupun Kiki Fatmala.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, ia tetap sungguh-sungguh berlatih untuk sinetron pertamanya sejak 15 tahun lalu itu.
Ada Si Manis di Jembatan adalah kali pertama Ozy kembali bermain di sinetron semenjak terakhir kali berperan dalam
Si Toloy Bocah Sakti pada 2002.
Di tengah keseriusan membaca naskah, Ozy tetap menyambut kedatangan
CNNIndonesia.com dengan hangat. Ia lalu bercerita soal kenangannya bermain sinetron
Si Manis Jembatan Ancol dulu. Tak dipungkiri, kembali menjadi hantu gundul mengingatkannya pada peran Karina dulu.
Karina adalah hantu centil kawan Si Manis di sinetron horor yang melejit sejak 1992,
Mariam, Si Manis Jembatan Ancol. Ia termasuk satu dari dua hantu ikonis yang berbeda dari kebanyakan. Wajahnya tak buruk dan menyeramkan, berdarah atau berambut urakan.
Alih-alih, Karina tampil nyentrik dengan kepala botak. Ia sering mengenakan busana warna-warni. Warnanya juga mencolok seperti es krim. Kini, saat Ozy diminta menjadi hantu botak di sinetron baru
Ada Si Manis di Jembatan, gaya itu dipertahankan.
 Ozy Syahputra mempertahankan karakter centil dan dandanan mencolok di Ada si Manis di Jembatan. (CNN Indonesia/Puput Tripeni Juniman) |
Siang itu, Ozy mengenakan busana bercorak macan. Lipstik dan eyeshadow hijau, bulu mata palsu nan lentik, alis hitam, dan wajah penuh bedak serta sapuan blush on pink di pipi.
Penampilan ngejreng itu ternyata sengaja diciptakan Ozy sejak pertama bermain di
Si Manis di Jembatan Ancol dahulu. Ia mengaku menciptakan tampilan centil itu agar tak kalah saing dengan pemeran utama Si Manis yang saat itu dimainkan oleh Diah Permatasari.
"Saya berpikir gini, saya enggak mau jadi tempelan saja. Gimana caranya saya harus mencuri perhatian orang, saya harus membuat sesuatu. Ya saya dandan harus seperti ini, baju mesti kayak permen gitu, warna-warni kayak es krim gitu. Saya bangun
image-nya," kata Ozy.
Kebetulan Ozy penata rias. Dengan mudah ia bisa membuat hantu centil itu. Sebelum syuting, Ozy mendandani dirinya sendiri. Menyapukan bedak sampai lipstik,
blush on dan
eyeshadow.
[Gambas:Video CNN]Dari keahlian itu pula sebenarnya karier beraktingnya dimulai. Sebelum bermain sinetron, Ozy populer di kalangan artis sebagai penata rias. Dia langganan menyolek Dorce, Yuni Shara hingga Ruth Sahanaya. Saat merias Ruth, tawaran datang dari seorang produser.
Ia diminta bermain di
Si Manis di Jembatan Ancol. Ozy yang tak punya niatan menjadi aktor lantas menolak tawaran itu. Tapi, sang produser bersikukuh meminta Ozy menjadi hantu.
"Saya pikir jangan-jangan jodoh, ketemu dia lagi, ketemu dia lagi. Tiga kali ketemu produser itu dan terus ditawari main. Awalnya aku tersinggung, ‘Kurang ajar nih orang ngajak main tapi jadi hantunya.’ Tapi, akhirnya ya sudah, dicoba," tutur Ozy.
Tapi Ozy punya syarat: ia boleh tampil sebagai hantu nyentrik. Jadilah ia Karina.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Syuting
Si Manis Jembatan Ancol membuat Ozy kapok. Bayarannya kecil, katanya. Untuk tiga episode ia hanya dibayar Rp550 ribu. Sementara sekali merias dia bisa mengantongi duit yang sama. "Saya pikir ‘Ih enggak banget lah main sinetron ginian,’” katanya.
Namun tujuh bulan kemudian kondisi itu berubah.
Si Manis Jembatan Ancol sudah punya enam episode. Sinetron itu langsung melejit dan membuat Ozy ketagihan berakting.
Dia menerima tawaran bermain dua versi film
Si Manis Jembatan Ancol dan sinetron daur ulang
Si Manis Jembatan Ancol bersama Kiki Fatmala. Penampilannya tetap memukau: busana warna-warni mencolok serta kepala dan tangan yang bisa dilepaskan dari tubuhnya.
‘Melepaskan’ kepala dan tangan itu ternyata adegan tersulit bagi Ozy.
"Itu paling stres banget saya. Adegan terbang-terbang gitu, kepala putus, tangan putus. Terutama badan cari kepala si kepala cari badan, itu paling stres banget karena muka saya kan ditutup. Jadi, saya mesti hafalin langkah saya, gerakan saya,” ujarnya bercerita.
Namun karena ia sukses memerankan itu, Ozy jadi populer. Ia hampir selalu dikerubuti penggemar. “Kalau saya naik bus, dikerumuni orang, yang saya sendiri sampe frustrasi,” katanya. “Sampai pernah ke rumah orang gitu, pagarnya sampai roboh,” ia melanjutkan.
 Ozy Syahputra bersama Kiki Fatmala di Si Manis Jembatan Ancol. (Courtesy of Soraya Intercine Films) |
Di sekeliling popularitas itu, Ozy juga merasakan dampak negatifnya. Ia mengaku sempat terkena simdrom bintang alias
star syndrome, terjerat dalam dunia pergaulan malam. Keluar masuk diskotek.
"Saya kehilangan mobil gara-gara [mabuk dan lupa] waktu habis dari diskotek. Lama-lama akhirnya karier jadi jatuh. Jadi merosot," ujar Ozy. Bukan hanya sinetron dan film, tetapi juga musik pop dan dangdut yang dirintisnya sampai jadi nomine Anugerah Musik Indonesia.
Untungnya, Ozy cepat sadar dan kembali menata kehidupan dengan menjadi lebih religius. Dia sempat vakum dari dunia hiburan dan hanya menerima beberapa tawaran kecil saja. Kini Ozy memilih berbisnis multilevel marketing yang membawanya sampai keliling Eropa.
Kini saat Ozy mulai kembali ke hadapan kamera, kerumunan penggemarnya pun mulai muncul lagi. Di lokasi syuting sinetron barunya, masyarakat sekitar menanti kehadiran Ozy untuk berfoto bersama. Dengan ramah sang hantu botak meladeni permintaan itu satu per satu.
Sesekali ia bahkan sengaja turun dari mobil hanya untuk berpose bersama penggemarnya. “Hai ibu,” sapanya ramah, tersenyum, langsung kembali ke mobil untuk pindah lokasi syuting.