Jakarta, CNN Indonesia -- Jerih payah Marsha Timothy menjadi janda dalam film
Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak terbayarkan. Usaha dia belajar bahasa dan dialeg khas Sumba hingga menunggang kuda diapresiasi banyak pihak.
Marsha mendapatkan penghargaan sebagai Aktris Terbaik di Sitges International Fantastic Film Festival 2017 di Catalonia, Spanyol.
Istri aktor Vino G Bastian itu mengalahkan beberapa bintang dunia seperti Nicole Kidman, Masami Nagasawa, dan Monika Balsai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berperan sebagai janda merupakan salah satu akting yang diakui Marsha paling sulit dilakukan sepanjang kariernya.
"Susah sih terutama membangun karakter Marlina. Sutradara menginginkan agar karakter ini menjadi perempuan yang tidak mengeluarkan emosi yang meluap-meluap," kata Marsha setelah pemutaran perdana film
Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak di Jakarta, Kamis (9/11).
 Marsha Timothy jadi janda di 'Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak'. (Dok. Cinesurya) |
Sebagai janda yang ditinggal mati suaminya, Marsha hidup sendiri di puncak pegunungan savana di Sumba, Nusa Tenggara Timur. Ketika sekawanan perampok datang, Marsha tak bisa banyak berekspresi.
Menjadi perempuan Sumba juga membuat Marsha mesti belajar bahasa dan dialeg khas daerah di Nusa Tenggara Timur itu. Demi mendalami peran, Marsha bergaul dengan ibu-ibu di Sumba.
"Kami ada
workshop tiga bulan dan latihan dialeg serta riset karakter di Sumba, bergaul dengan ibu-ibu. Itu memang membantu sih dengan dialek Sumba, pengaruh alam dan budaya langsung," tutur Marsha.
Cuaca di Sumba yang ekstrem dengan angin kencang saat syuting pada tahun lalu itu juga menjadi kendala bagi Marsha. Untungnya, masalah itu bisa disiasati.
Setelah melanglang buana ke berbagai festival film internasional di banyak negara, aksi Marsha di
Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak baru diputar di Indonesia pada 16 November mendatang.
(end/end)