Aceh, CNN Indonesia -- Istilah dongeng identik dengan bercerita atau membaca buku sebelum tidur. Namun mendongeng tak hanya bisa dilakukan di atas tempat tidur dengan sebagian tubuh anak sudah tertutup selimut. Itu disampaikan pendongeng Ayo Dongeng Indonesia, Cahyono Budi Darmawan.
Menurutnya, dongeng bisa diceritakan kepada anak kapan saja. Hal terpenting yang perlu dipikirkan orang tua hanya kemauan meluangkan waktu untuk mendongeng.
“Dongeng bukan waktu luang. Luangkanlah waktu. Membuat waktu untuk mendongeng,” kata Budi di tengah acara Festival Dongeng Internasional Indonesia (FDII) di Aceh, baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menjelaskan, mendongeng itu butuh persiapan. Orang tua harus memahami dengan baik cerita yang akan disampaikan. Mereka juga perlu memikirkan apa yang harus dilakukan ketika anak mulai tampak bosan. Persiapan bisa matang ketika orang tua mau meluangkan waktunya.
“Waktu untuk mendongeng idealnya antara 10 hingga 15 menit. Dalam waktu itu, orang tua bisa bercerita kepada anak terkait beberapa topik,” ucap Budi.
Mendongeng yang dilakukan di waktu luang, artinya tanpa persiapan. Kisah pun bisa tidak tersampaikan dengan baik. Akibatnya, anak akan cepat bosan karena merasa tak diseriusi.
Meski tidak terbatas pagi, siang, sore, atau malam, cerita dongeng perlu disesuaikan dengan waktunya. Pendongeng lain, Rika Endang Triyani mengatakan, jenis cerita di pagi, siang, dan sore hari lebih baik yang bersifat energik atau penuh semangat.
Sementara untuk dongeng sebelum tidur, sebaiknya memberi cerita dengan pesan-pesan mulia. Itu akan tertanam di alam bawah sadar si anak. “Saat itu, Bacakanlah dongeng secara pelan dan santai,” kata Rika.
(rsa)