Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan bioskop asal Amerika Serikat AMC Entertainment Holdings akan segera membangun sejumlah bioskop di Arab Saudi menyusul penghapusan larangan menonton bioskop selama 35 tahun di negara itu.
AMC mengumumkan bahwa pihaknya telah menandtangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk membangun bioskop-bioskop di Arab Saudi.
Pengumuman itu dibuat pada Senin (11/12), tepatnya beberapa jam setelah Kerajaan Arab Saudi mengumumkan bahwa bioskop-bioskop di negeri yang dipimpin Raja Salman itu akan kembali dibuka pertama kali setelah 35 tahun ditutup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AMC, perusahaan bioskop terbesar di AS, membuat kesepakatan dengan Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi. Kedua belah pihak akan bekerjasama dalam mengeksplorasi kesempatan-kesempatan komersial yang bisa mendukung pertumbuhan sektor hiburan di Arab Saudi.
“Pengumuman ini adalah sebuah momen bersejarah untuk industri pameran teatrikal dan sebuah kesempatan luar biasa untuk menghubungkan produk-produk film AMC dengan lebih dari 30 juta penduduk Kerajaan Arab Saudi, banyak di antaranya merupakan penggemar film berdasarkan kunjungan reguler mereka di negara-negara tetangga,” ujar bos AMC Adam Aron, dalam sebuah pernyataan, mengutip
The Hollywood Reporter.
Sementara, juru bicara PIF menuturkan, “PIF melihat ini sebagai potensi besar dalam sektor hiburan Kerajaan Arab Saudi. Kami tak sabar menanti untuk bekerja dengan AMC Entertainment Holdings untuk mengeksplorasi kesempatan-kesempatan dalam membangun sebuah industri yang diprediksi mencapai sekitar US$1 miliar.”
Menurut laporan
Variety, AMC memiliki sekitar seribu bioskop dan 11 ribu layar. Selama lima tahun belakangan, saham terbesar perusahaan itu dimiliki dan dioperasikan oleh Dalian Wanda Group yang berbasis di China.
 Pangeran Mohammed bin Salman menggagas penghapusan larangan menonton bioskop di Arab Saudi. (AFP PHOTO/Fayez Nureldine) |
Bioskop-bioskop dilarang untuk beroperasi di Arab Saudi pada 1980an karena dianggap sebagai sebuah ancaman bagi identitas agama dan budaya. Putra Mahkota Mohammed bin Salman tengah menggagas sebuah program reformasi sosial dan ekonomi di bawah Visi 2030, dan menghapus larangan bioskop sebagai bagian dari gagasan itu.
“Karena pembuat kebijakan industri, Pimpinan Komisi Media Audiovisual telah memulai proses pemberian lisensi bioskop-bioskop di Kerajaan Arab Saudi,” ujar Menteri Kebudayaan dan Informasi Awwad bin Saleh Alawwad dalam sebuah pernyataan, melansir
The Hollywood Reporter.
“Kami berharap bioskop pertama akan dibuka pada Maret 2018,” imbuh Awwad.
Banyak sumber yang bekerja di Arab Saudi mengindikasikan bahwa kebijakan ini telah diperkirakan secara luas. Pasalnya, banyak investor telah membangun bioskop-bioskop baru dengan antisipasi pengumuman resmi.
“Ini menandakan sebuah momen bersejarah dalam pembangunan ekonomi kebudayaan di Kerajaan Arab Saudi,” kata Awwad.
“Pembukaan bioskop-bioskop akan mengerek pertumbuhan ekonomi dan diversifikasi. Dengan membangun sektor batas kebudayaan, kita akan menciptakan kesempatan kerja dan pelatihan baru, juga [memperkaya] opsi hiburan Kerajaan Arab Saudi,” lanjutnya.
(res/res)