Singapura, CNN Indonesia -- Musisi pendatang baru Abirama tak pernah menyangka akan belajar musik langsung dari musisi dan produser senior David Foster. Ia yang baru memasuki industri musik Tanah Air empat bulan belakangan ini terpilih menjadi wakil Indonesia untuk ikut sesi khusus bersamanya.
Abirama, yang ditemui usai berguru dengan musisi asal Irlandia itu di Singapura, Rabu (13/12) kemarin menuturkan pengalamannya terlibat dalam program Dreams Come True with Air Asia.
“Sebenarnya enggak menyangka, dari Spotify tiba-tiba kontak, ‘Anda terpilih salah satu [peserta] Air Asia Dreams Come True. Maksudnya, [enggak menyangka] terpilih di antara kontestan lain yang sudah lumayan, setahun-dua tahun, sementara saya baru empat bulan,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak mau melepas kesempatan emas begitu saja, Abirama pun memanfaatkan momen itu meskipun tak mau banyak berekspetasi tinggi.
“Saya masih baru sekali, pendengar belum banyak, tapi seenggaknya lumayan ini membuat lebih ‘terdengar’ sampai sini. Dan enggak terasa sudah sampai hari ini saja, jadi lanjut,” tambahnya.
Abirama bercerita, sebelum terpilih sebagai satu dari empat finalis yang dilatih langsung Foster, ia harus bersaing dengan 20 peserta dari empat negara di Asia Tenggara, yakni Singapura, Malaysia, Filipina serta Indonesia.
“Prosesnya, dari tiap negara ada lima yang terlibat, lalu mulai dieliminasi satu persatu. Dipilihnya itu berdasarkan yang paling banyak diputar setiap pekan,” ujarnya.
Usai proses
mentoring, imbuhnya, satu dari empat peserta akan terpilih untuk tampil bersama Foster di tur konsernya tahun depan.
Dia bersaing mendapat kesempatan itu dengan KUIZZZ (Malaysia), Miss Lou (Singapura) dan IV of Spades (Filipina)
Selama sesi
mentoring, Abirama bercerita bahwa Foster merupakan sosok yang menyenangkan. Tak memungkiri, ia pun sempat gugup berhadapan langsung dengan sosok handal di balik musisi-musisi seperti Whitney Houston, Michael Buble, dan Josh Groban itu.
“Lucu juga, kayak enggak pernah bertemu sama dia. Dia itu legendaris dan tentu awalnya gugup. Dia ramah dan juga blak-blakan, kalau ada yang enggak enak dia mengatakan ‘Enggak enak.’ Kalau suka, ‘Harusnya begini saja’, ‘Aransemennya begini.’ Paling enggak dia jujur dan senang mendapat positifnya,” katanya.
 David Foster memberikan pelatihan musik kepada Abirama dan tiga kontestan lainnya. (CNN Indonesia/Agniya Khoiri) |
Di depan Foster, Abirama sempat mengulik debut lagunya yang berjudul
Terasa Nyaman. Ia pun mengaku banyak mendapat ilmu yang berfokus pada proses produksi lagu.
“Dia [Foster] konsentrasi ke lagu, mengulik bareng, dibetulkan, ada yang sudah terpikir juga. Ada [ilmu] yang baru bahwa lagu itu enggak usah ribet, langsung saja,” tuturnya.
Tak hanya itu, dia juga mengungkapkan, Foster turut membantu dirinya mengembangkan bakat baik sebagai produser musik maupun penyanyi. Tak luput juga masukan soal beberapa karya yang akan dimasukkan Abirama ke dalam album perdana yang direncanakan rilis akhir tahun 2018 itu.
“September kemarin saya membuat lagu
Terasa Nyaman, itu yang kami mainkan bareng. Lalu mendengarkan beberapa lagu yang belum dirilis untuk melihat respons dia [Foster], dan akhirnya dia memberi masukan, saran, ‘Kenapa tidak begini, dibikin seperti ini,’ Itu yang bisa saya ambil, saya tarik untuk rekaman berikutnya,” tambahnya.
Bahkan menurutnya, Foster ikut membantu ia lebih nyaman dalam bermusik dengan memberi masukan soal potensi yang dimiliki.
“Dia membuka, ‘Ini kemampuan kamu, ini dirimu, tetap pada jati diri dan eksplorasi musik’. Itu buat saya lebih nyaman saja. Dia juga puji, karena saya enggak punya teori musik, buta
chord, buta notasi, enggak mengerti
chord, kok bisa bikin lagu. Lucu sih,” kenangnya soal momen berkesan dengan Foster.
Setelah proses seleksi hingga ke tahap
mentoring, tentu Abirama juga mengharapkan peluang dapat tampil bersama Foster. Tujuannya, bukan hanya bisa sepanggung musisi legendaris, namun bagaimana peluang bertemu jaringan di industri musik yang lebih luas.
“Amin bisa menang. Dia pun kalau konser kan undang artis lain. Rame itu, [bisa] bertemu Michael Buble atau siapa. Semoga bisa bertemu [artis-artis] itu,” kata pria yang menyukai genre musik pop-jazz ini.
Seraya menanti pengumuman, Abirama pun kembali mewujudkan rencana-rencananya di bidang musik. Dia menyebut sejauh ini telah merekam tiga buah lagu, yang salah satunya berkolaborasi dengan Gisella ‘Idol.’
“Sambil berjalan, promo-promo,
off air segala macam, juga bakal menyiapkan album akhir tahun depan, karena biar bagaimanapun karya musisi itu punya album,” katanya.
Soal genre yang diusung, pria yang telah menekuni musik sejak kecil ini mengatakan tidak akan membatasi pada satu genre saja. Terlebih, ia sendiri memang mengaku telah mencoba beragam genre.
“Album pertama, enggak hanya pop-jazz, saya ada latar belakang DJ juga. Suka dari dulu dan ingin eksplorasi elektronik. Saya ingin album ini merangkum kehidupan dan enggak menutup genre,” katanya.
[Gambas:Youtube] (res)