Jakarta, CNN Indonesia -- Seperti ciri khas Ernest Prakasa di
Ngenest The Movie (2015) dan
Cek Toko Sebelah (2016), Susah Sinyal juga mengangkat potret keturunan Tinghoa di Indonesia.
Alih-alih menjadi fondasi cerita seperti dua film Ernest sebelumnya, kisah keturunan Tionghoa di
Susah Sinyal justru jadi bumbu pemanis.
Lelucon khas Ernest soal etnis Tionghoa yang diselipkan di sela-sela cerita itu, mampu menuai gelak tawa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ernest yang kali ini bekerja sama dengan istrinya, Meira Anastasia, menulis skenario Susah Sinyal yang berkutat masih pada hubungan keluarga dalam masyarakat awam.
Jika sebelumnya di
Cek Toko Sebelah Ernest menyoroti jalinan ayah dan anak, sekarang Ernest fokus pada relasi ibu dan anak.
Hubungan ibu dan anak itu dikisahkan Ernest mulai dari drama Ellen (Adinia Wirasti) dengan Kiara (Aurora Ribero) yang merupakan inti cerita, hingga Iwan (Ernest Prakasa) dan Mamanya (Dayu Wijanto) yang hanya menjadi pelengkap.
Ernest membuat hubungan antar sejumlah karakter itu tersambung lewat adegan yang ditata dengan detail. Tiap adegan seolah berkaitan dengan adegan lain, walaupun lokasi, waktu, serta tokoh di dalamnya berbeda-beda.
Menggunakan lokasi yang terbilang banyak, Ernest menempatkan porsi masing-masing kejadian dengan pas. Komposisi antara drama masalah dengan penghibur seperti komedi juga terasa tidak berat-sebelah.
[Gambas:Youtube]Unsur komedi yang dibawakan para aktor dalam film ini datang melalui dialog yang santai dan kocak, ditambah dengan ekspresi yang mumpuni.
Percakapan antar tokoh itu banyak menyentil dan menertawai realita sosial kekinian.
Para tokoh tampak semakin klop dengan gaya Ernest menyutradarai Susah Sinyal. Maklum, beberapa artis dan stand up comedian yang sebelumnya terlibat dalam proyek
Cek Toko Sebelah juga kembali tampil di
Susah Sinyal.
Mereka adalah Chew Kinwah, Gisella Anastasia, Melissa Karim, Arief Didu, Aci Resti dan Dodit Mulyanto.
Namun tak semua terasa pas dalam film
Susah Sinyal. Keterbatasan durasi mungkin jadi kendala Ernest dalam menyelesaikan drama ibu-anak tersebut dengan epik.
Ernest pun seharusnya mampu menghasilkan drama hubungan ibu dan anak yang lebih menggigit, mengingat relasi ini amat dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Yang ada dalam
Susah Sinyal, Ernest tampak lebih banyak memberikan bumbu komedi dibanding menu utama berupa drama ibu dan anak.
Padahal, kepiawaian Ernest dalam membungkus drama hubungan manusia sehari-hari sudah mulai diakui sejak
Cek Toko Sebelah tayang di bioskop hingga akhirnya dianugerahi Piala Citra untuk Penulis Naskah Asli Terbaik.
[Gambas:Instagram]Meski begitu, Ernest masih bisa menyampaikan pesan bahwa dalam kondisi terpencil sekalipun, masalah komunikasi seperti dalam film ini masih bisa diperbaiki.
Gereget dan kelucuan
Susah Sinyal ini bisa jadi salah film yang mengisi libur akhir tahun dan menyongsong 2018. Film yang berdurasi 110 menit ini dapat disaksikan di semua bioskop sejak 21 Desember 2017.
(end)