Jakarta, CNN Indonesia -- Musisi legendaris Paul McCartney terbilang cukup produktif tahun ini. Sepanjang 2017, musisi berusia 75 tahun itu berhasil mengumpulkan US$132 juta atau sekitar Rp1,7 triliun.
Pundi-pundi McCartney itu didapat dari tur bertajuk 'One on One' yang dijalankannya sejak April hingga Desember ini. Total, roker asal Liverpool, Inggris itu tampil dalam 37 konser dengan penjualan sebanyak 907.610 tiket di seluruh dunia.
Tur 'One on One' itu digelar di empat benua. Rangkaian konser itu dimulai dari empat konser di dua lokasi di Jepang pada 25-30 April. Tiga dari empat konser itu diselenggarakan di Tokyo Dome, lokasi konser terbesar di Jepang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lewat konser di Negeri Sakura itu, McCartney berhasil mengumpulkan US$22,8 juta dari 143.826 tiket yang terjual.
Jepang memang jadi salah satu negara yang memberikan pemasukan terbesar untuk McCartney. Pada 2013 saja, McCartney pernah mencatatkan pemasukan sebesar US23,4 juta dari 146.845 tiket.
Setelah Jepang, pada musim panas, pelantun
Another Day itu tampil sebanyak 12 kali di Amerika Utara. Sebanyak delapan konser di antaranya digelar di New York dengan jumlah 113 ribu penonton.
Pada Oktober, McCartney manggung di stadion besar di lima kota di Amerika Latin, empat di antaranya diadakan di Brasil.
Akhir dari tur 'One on One' diselenggarakan di Oceania pada Desember ini. Mulai dari Perth, Melbourne, Brisbane, dan Sydney di Australia hingga berakhir di Auckland, Selandia Baru.
Tur 'One on One' sebenarnya sudah mulai digelar sejak 2016 lalu di Amerika Utara, Argentina dan Eropa. Pendapatan McCartney tahun lalu dari konser saja berhasil mencapai pendapatan kotor sebesar US$160 juta atau sekitar Rp2,1 triliun. Sedikit lebih tinggi dari capaian tahun ini.
Berdasarkan data
Billboard, tur Paul McCartney dalam dua tahun terakhir mencapai lebih dari US$240 juta atau Rp3,2 triliun. Angka itu didapat dari penjualan lebih dari 1,8 juta tiket di seluruh dunia.
(res)