Jakarta, CNN Indonesia -- Sebelum mengembuskan nafas terakhirnya pada Jumat (5/1), musisi legendaris
Yon Koeswoyo sempat menyampaikan permintaan khusus kepada putra keduanya, David Koeswoyo, yaitu dibuatkan lemari empat pintu dari kayu jati Belanda.
“Pesannya dia, minta lemari empat pintu, harus dari kayu jati Belanda dan harus saya yang buat,” tutur David kala ditemui usai pemakaman Yon di TPU Tanah Kusir Jakarta Selatan, Sabtu (6/1).
Merasa permintaan ayahnya cukup aneh, David pun sempat bernegosiasi agar membeli lemari saja, ketimbang harus membuat karena butuh waktu yang lama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya sempat negosiasi, tapi dia kayak ‘Pasti lu bisa. bikinin ya.' Saya bilang beli aja dan dia enggak mau, katanya, ‘Harus lu yang bikin,'” katanya seraya menirukan dialog dengan sang ayah.
Selain minta dibuatkan lemari, David juga mengungkapkan bahwa ayahnya sempat mengajak dia untuk menciptakan karya musik bersama.
“Dia dulu juga punya cita-cita untuk buat album sama saya. Itu juga gagal. Keinginannya dia mewujudkan duet antara ayah dan anak. Dua tahun lalu bilang, ‘Yuk, bikin
father and son. Belum ada kan tuh? Nyanyi lagu-lagu gue aja, aransemen kek. Yuk, serius ya,’” tutur David.
Sayang, David tak berhasil memenuhi permintaan ayahnya tersebut karena telah lebih dulu ditinggal pergi. Ia pun tak sempat berada di sisi sang ayah kala ajal menjemput karena sedang pergi ke Raja Ampat.
“Sore sebelum (wafat), sekitar jam setengah 4 sore waktu sana saya sempat
video call, bercanda-canda. Dia juga tanya ‘Kapan pulang? Enggak bisa lebih cepat?’ Terus papa bilang makan enggak enak, maunya makan restoran. Saya suruh pergi sama kak Gerry, tapi maunya tunggu saya pulang,” kenang David soal perbincangan terakhirnya dengan sang ayah.
“Tapi Tuhan berkehendak lain. Untungnya perjalanan saya pulang dari sana enggak ada kesulitan walaupun hampir telat ke pesawatnya. Alhamdulillah masih bisa antar ke peristirahatan terakhir,” ucapnya.
Yon
meninggal dunia di usia 77 tahun karena menderita sakit komplikasi diabetes. Sebelumnya, anak pertama Yon, Gerry Koeswoyo menjelaskan ayahnya sempat dirawat selama lima hari di rumah sakit. Namun, setelah itu, Yon meminta untuk dirawat di rumah saja.
 Yon meninggal dunia di usia 77 tahun karena menderita sakit komplikasi diabetes. (CNN Indonesia/Agniya Khoiri) |
"Malam tadi sesak napas, tapi enggak mau dibawa ke rumah sakit. Setelah itu bapak bilang ‘Kamu ngapain sih bawa-bawa ke rumah sakit? Udah biarin lah, orang gue udah mau meninggal,’” kata Gerry, Jumat kemarin.
Yon lalu mengembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 05.00 WIB pagi ini di kamar tidurnya. Gerry sempat melarikan ayahnya ke rumah sakit, tapi kondisinya tidak tertolong.
(has)