Jakarta, CNN Indonesia -- Kisah romansa gelap
The Shape of Water menjadi film dengan raihan nominasi terbanyak, yaitu 13, dalam Academy Awards ke-90 atau
Oscar 2018 yang baru diumumkan Selasa (23/1) malam waktu Indonesia.
Raihan
The Shape of Water ini nyaris menyamai tiga film sebelumnya yang menjadi nomine terbanyak dengan 14 nominasi, yaitu
All About Eve (1950),
Titanic (1997), dan
La La Land (2016).
The Shape of Water pada Oscar 2018 mendapatkan nominasi di kategori Best Picture, Best Director, Best Actress, Best Supporting Actor, Best Supporting Actress, Best Original Screenplay, Best Original Score, Best Sound Editing, Best Sound Mixing, Best Production Design, Best Cinematography, Best Costume Design, dan Best Film Editing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski gagal menjadi bagian dari deretan film dengan nominasi terbanyak dalam sejarah Oscar, para kru dan pemain
The Shape of Water tetap merayakan kemenangan film
dark fantasy ini.
“Nominasi ini untuk siapa pun dari kami yang membawa hatinya untuk film ini,” kata Sally Hawkins, sang pemeran utama
The Shape of Water, dalam akun media sosialnya.
“Saya di sini karena kesuksesan kru lainnya,” kata Hawkins, dikutip dari
AFP.
[Gambas:Youtube]Setelah
The Shape of Waters, film karya Christopher Nolan,
Dunkirk, menempati posisi ke-2 terbanyak dengan raihan delapan nominasi, dan
Three Billboards Outside Ebbing, Missouri di posisi ke-3 dengan tujuh nominasi.
Genre 'Baru'Capaian
The Shape of Water bukan hanya menjadi prestasi baru bagi sang sutradara Guillermo del Toro yang masuk ke kategori Best Picture, namun juga kemajuan bagi genre asing di Academy Awards, seperti horor dan fantasi.
The Shape of Water mengisahkan perjalanan wanita bisu, seorang wanita petugas kebersihan berkulit hitam, dan seorang pria gay menyelamatkan makhluk laut misterius dari pasukan pemerintah.
Kisah dari genre ini, disebut oleh
Hollywood Reporter, sebagai
outsider dalam acara sekelas Academy Awards. Namun tahun ini pihak the Academy merangkul
The Shape of Water dan
Get Out masuk dalam kategori paling prestise, Best Picture.
Kepada
Entertainment Weekly, del Toro mengungkapkan kegembiraannya T
he Shape of Water dan
Get Out karya Jordan Peele dapat diperhitungkan menjadi Best Picture, Best Director, dan Best Original Screenplay.
“Ini tahun bersejarah,” kata del Toro.
“Saya mengatakan ini karena Jordan Peele dan saya sendiri, melalui cara yang berbeda, telah mengambil genre dan masing-masing membawa sebuah perbedaan yang besar, sangat pribadi,” lanjutnya.
“Saya selalu tertarik dengan aspek genre yang gelap, sedih, depresi. Dan Jordan jelas-jelas terdorong untuk mengisahkan kisah ini dari sudut pandang yang berbeda dan telah mengangkatnya ke perumpamaan kekuatan sosial yang saya pikir tak ada bandingannya,” kata del Toro.
[Gambas:Youtube]Get Out karya Jordan Peele merupakan film horor yang mengisahkan petualangan menakutkan seorang pria kulit hitam yang mengunjungi keluarga kekasihnya yang berkulit putih.
Guillermo del Toro tak menutupi kegembiraannya bahwa filmnya atau Peele yang tanpa diangkat dari kisah klasik atau buku laris ditambah berasal dari genre ‘yang tak biasa’ itu cukup dihargai di panggung Oscar 2018.
“Ini tahun ketika genre dapat dihargai di panggung [Oscar] tanpa sokongan sebuah buku laris atau kisah klasik,” kata del Toro.
“Biasanya, ketika yang fantastis berada dalam tahap ini, mereka disokong oleh hal-hal tersebut. Saya pikir ini indah bahwa hal tersebut dapat terjadi.”
(end)