Malaysia Larang 'Padmaavat' karena Menyinggung Islam

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Rabu, 31 Jan 2018 19:17 WIB
Meski Lembaga Sensor Nasional Malaysia menolaknya, film Bollywood itu justru diloloskan di Indonesia, yang juga berpenduduk mayoritas Muslim.
Film Padmaavat dilarang di Malaysia karena menyinggung umat Muslim. (Dok. Bhansali Productions, Viacom18 Motion Pictures via imdb.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Film Bollywood Padmaavat tidak akan bisa ditonton di Malaysia. Pemerintah setempat baru saja menangguhkan dengan tegas permintaan untuk membatalkan pelarangan penayangannya.

Pemerintah, melalui Lembaga Sensor Nasional sebenarnya sudah melarang film itu sejak Sabtu (27/1) lalu. Mereka kemudian menegaskan pelarangannya pada Senin (30/1) kemarin.

Distributor lokal film Padmaavat yang mengumumkannya melalui Facebook.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pelarangan itu, menurut Kepala Lembaga Sensor Nasional Malaysia, karena Padmaavat dianggap menyinggung hal-hal sensitif dalam Islam, yang merupakan agama mayoritas di Malaysia. Menurutnya, penyinggungan itu tidak akan bisa diterima oleh masyarakat setempat.

Namun penggemar film di Malaysia justru tidak senang dengan keputusan itu. Beberapa mempertanyakan apakah lembaga itu benar-benar menonton dan memahami Padmaavat. Beberapa bahkan mengancam akan tetap menonton film itu secara ilegal, melalui pembajakan.

“Lembaga sensor benar-benar mengalami kemunduran. Beauty and the Beast, Power Rangers, kemudian ini,” tulis salah satu penggemar film di Malaysia, Avinash Naidu.


Lembaga sensor setempat memang sempat membuat heboh karena melarang penayangan versi live-action Beauty and the Beast, yang termasuk film Disney yang ditunggu penggemarnya.

Pelarangan kali itu hanya karena adanya karakter gay dalam film. Power Rangers yang juga menjadi kontroversi di Malaysia pun dilarang karena ada karakter lesbian.

Menariknya, film-film itu tidak menjadi masalah bagi Indonesia, yang juga merupakan negara dengan mayoritas umat beragama Islam. Mengutip situs resmi Lembaga Sensor Film, Padmavaat pun telah dengan tegas dinyatakan lulus sensor pada 25 Januari lalu, dan bisa tayang.


Di negara asalnya, India, Padmaavat juga sebenarnya menimbulkan kontroversi. Namun berlawanan dengan apa yang terjadi di Malaysia, protes justru datang dari umat Hindu.

Hindu militan dari klan Rajput tersinggung dengan adanya penggambaran bahwa ratu Padmaavati berhasil dirayu oleh seorang pangeran beragama Islam. Mereka yang tidak suka dengan itu datang ke lokasi syuting dan merusak set. Mereka juga mengancam.

Bintang utamanya, Deepika Padukone dan sutradara Sanjay Leela Bhansali diancam dibunuh.

Namun setelah film itu rilis, kontroversi yang ada tak mampu menghambat kesuksesan Padmaavat. Mengutip Variety, film itu sukses meraih lebih dari US$30 juta di akhir pekan pembukaannya. Penghasilan itu setara dengan Rp401 miliar, baru dari pekan pertama saja. (rsa)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER