Agus Noor Pamerkan Romantisme dan Kegilaan Lewat Pentas

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Sabtu, 10 Feb 2018 23:21 WIB
Cuplikan berita soal maraknya kasus korupsi di Indonesia membuka pentas 'Romantisme dan Kegilaan Agus Noor' di Galeri Indonesia Kaya.
Cuplikan berita soal maraknya kasus korupsi di Indonesia membuka pentas 'Romantisme dan Kegilaan Agus Noor' di Galeri Indonesia Kaya. (CNN Indonesia/Agniya Khoiri).
Jakarta, CNN Indonesia -- Cuplikan berita soal maraknya kasus korupsi di Indonesia membuka pentas 'Romantisme dan Kegilaan Agus Noor' di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (10/2) sore.

Mulai dari berita utama (breaking news) penetapan Setya Novanto sebagai tersangka, hingga demo mahasiswa menuntut penuntasan kasus korupsi.

Tak lama, wujud seekor anjing bergegas naik ke atas pentas hingga akhirnya menabrak tiang listrik. Sontak, penonton pun tertawa, seolah teringat akan kejadian koruptor yang sempat mengalami hal serupa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anjing itu kemudian duduk termenung di atas batu, dan lampu sorot berpindah ke arah aktris Sha Ine Febriyanti yang kemudian tampil membacakan sebuah puisi sebagai pembuka.

"Di kota yang dilupakan oleh ingatan ini, Ibu. Aku mengingat kesabaran dalam dadamu," ucap Ine.

Setelahnya, Butet naik ke atas pentas dan bermonolog membacakan cerpen berjudul 'Saksi Mata'. Dengan bersemangat, ia bermonolog sembari sesekali seolah mengajak penonton berinteraksi. Gelak tawa kembali pecah saat kejadian-kejadian seolah mirip dengan beberapa kasus yang terjadi belakangan.

Sebagai selingan, Akbar dan Tatok hadir menghibur dengan banyolan-banyolan yang dilagukan. Selain Butet dan Ine, pentas ini juga dimeriahkan penampilan putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Inayah Wahid bermonolog, serta Sujiwo Tejo yang membacakan puisi.

Menutup pementasan, Agus Noor naik ke atas panggung untuk membaca puisi bersama Vika Aditya diiringi permainan gitar Bagustian Iskandar.

"Ini hari yang indah buat kalian, karena saya jarang sekali tampil membaca puisi," ungkapnya sebelum memulai.

Selama hampir dua jam, pementasan ini memberikan gambaran sekaligus refleksi atas perilaku-perilaku manusia yang melakukan tindakan-tindakan korupsi.

Suasana kegilaan dan keganjilan dibalut dengan kelucuan penuh satir dari para koruptor yang ditampilkan sangat baik di atas panggung oleh para pelaku seni itu.

Pentasnya memang diangkat dari buku kumpulan cerpen berjudul Lelucon Para Koruptor karya Agus Noor. Buku itu dirilisnya tahun lalu dan menggambarkan kisah-kisah gila, dan ganjil dari perilaku para koruptor.

"Saya berharap pertunjukan hari ini mampu memberikan cara pandang baru bagi penonton dalam memandang koruptor dengan kisah-kisah perilaku mereka yang ganjil dan penuh dengan kelucuan yang menggetarkan akal sehat yang menyaksikan," tutur Agus Noor.

Dirinya mengaku bisa menyampaikan hal-hal serius dengan cara yang santai di tengah candaan atau lelucon yang dibawakan di atas panggung.

Sebagai informasi, pementasan Romantisme dan Kegilaan Agus Noor ini diproduksi oleh Kayan Production & Communications yang didirikan sejak 2011.
(lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER