Sony Pictures Buka Suara soal Boikot 'Peter Rabbit'

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Selasa, 13 Feb 2018 11:23 WIB
Sony Pictures akhirnya mengaku salah dan meminta maaf atas insiden bullying soal alaergi makanan di 'Peter Rabbit,' namun tak menarik film itu dari bioskop.
Peter Rabbit, film terbaru dari Sony Pictures, mendapat banyak protes karena ada adegan soal alergi makanan di dalamnya. (Dok. Sony Pictures Entertainment via youtube.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sony Pictures akhirnya menanggapi petisi dan seruan boikot masyarakat untuk film animasi terbarunya, Peter Rabbit. Mereka meminta maaf secara resmi pada Minggu (11/2).

"Alergi makanan adalah masalah yang serius. Film kami seharusnya tidak mengolok musuh Peter Rabbit, Mr. McGregor, karena alergi terhadap blackberry, walaupun itu dengan cara kartun atau guyonan yang kasar," demikian mereka mengawali permintaan maafnya.

Dilaporkan kantot berita AFP, Sony Pictures juga menyesali adanya adegan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kami sangat menyesal tidak lebih hati-hati dan sensitif terhadap isu ini, dan kami benar-benar meminta maaf," pernyataan yang disebar ke media-media di AS itu berlanjut.

Meski begitu, tidak ada keterangan bahwa Sony Pictures menarik film itu dari pasaran, seperti yang diminta masyarakat melalui petisi maupun seruan boikot mereka di internet.

Sony Pictures diprotes karena menyertakan adegan yang dianggap sebagai perundungan alias bullying di film Peter Rabbit. Salah satu karakter dalam film itu, Tom McGregor yang merupakan keponakan dari Mr. McGregor musuh Peter Rabbit, dikisahkan punya alergi makanan.

[Gambas:Youtube]

Para kelinci justru melemparinya dengan blackberry meski tahu Tom alergi. Beberapa blackberry mengenai mulutnya, membuatnya mengalami reaksi alergi syok anafilaksis, yang merupakan kondisi medis darurat dan bisa berbahaya. Wajahnya merah, ia susah bernapas.

Tom akhirnya menyuntik diri dengan EpiPen, injektor untuk mengatasi alergi darurat.

Dalam sebuah surat terbuka untuk Sony Pictures, kelompok yayasan Kids with Food Allergies menyebut film itu punya perilaku yang congkak soal reaksi alergi.


Mereka mengatakan "menayangkan kondisi ini melukai anggota kami karena itu mendukung publik untuk tidak menganggap reaksi alergi sebagai masalah yang serius."

Petisi di Change.org menyebut Peter Rabbit "tidak bertanggung jawab." Petisi melawan film yang mengantongi US$25 juta dari box office Amerika Utara dari debut penayangannya di akhir pekan itu mencapai lebih dari 10 ribu tanda tangan. Sony pun kebakaran jenggot.

Tak hanya itu, netizen di Twitter pun angkat bicara. Mereka bahkan membuat tagar #BoycottPeterRabbit untuk meramaikan internet, memakainya di setiap komentar.


"Apakah Anda akan tertawa kepada orang dengan diabetes yang dipaksa makan gula? Tidak. Tapi itu jelas apa yang Anda lakukan di film Anda: terus memarjinalisasi orang dengan #foodallergies," tulis salah satu netizen dengan nama akun @jamiefid di Twitter.

Meski begitu, tak semua netizen memandang Peter Rabbit buruk. Akun @knute5910 misalnya, menulis "Saya tidak percaya orang dewasa protes tentang ini! Lanjutkan hidupmu saja lah, ini cuma film!"

Peter Rabbit sendiri sudah tayang di bioskop-bioskop di Amerika sejak 9 Februari lalu. Film itu menggabungkan live-action dan animasi. James Corden mengisi suara Peter Rabitt. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER