Jakarta, CNN Indonesia -- Fox dituntut oleh seorang penulis yang mengklaim bahwa
Kingsman: The Secret Service dibuat berdasarkan hasil karyanya, alih-alih serial komik cetakan Marvel.
R. Spencer Balentine mengklaim film hit dibuat berdasarkan skenario yang ditulisnya berjudul
The Keepers. Dia mengaku pernah memasukkan proyek tulisannya itu ke kontes menulis naskah pada 2004.
Tulisannya itu kemudian masuk 10 besar, yang berarti karyanya itu akan diadaptasi sebagai buku komik oleh Dabel Brothers Productions.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dabel dan Marvel pada 2006 menjalin kesepakatan percetakan dan distribusi, menurut komplain yang dilayangkan Balentine, yang mana memberikan akses Marvel ke karyanya itu.
Balentine mengklaim para penulis
Kingsman mendapatkan akses ke tulisannya itu dan menggunakan idenya itu film mereka.
"Film itu dimaksudkan untuk berdasarkan sebuah serial buku komik yang seharusnya berjudul
The Secret Service, pertama kali diterbitkan pada 2012 oleh Icon Comics (sebuah divisi Marvel) dan ditulis oleh Mark Millar," tulis pengacara Steven Lowe dalam komplain yang dilayangkan Balentine, melansir
The Hollywood Reporter.
"Meski demikian, sejumlah aspek kunci film itu tidak muncul di komik
The Secret Service, namun muncul di skenario [Balentine], misalnya, di dalam komik, tidak ada petunjuk untuk Knights of The Round Table, tidak ada anjing kecil yang menemani tokoh utama, tidak ada hologram, dan tema umum dari komik itu adalah tentang pelayan publik daripada seorang individu menghadapi asal usulnya yang sederhana untuk mendapatkan kejayaan," papar Lowe.
Penulis mengklaim karakter protagonis, mentor dan antagonis memiliki persamaan dengan kreasinya, termasuk dari pilihan lingkungan dan minuman yang memandang rendah kemanusiaan dan kerentanan terhadap serangan panik.
Dia juga mengklaim skenario dan film
Kingsman memiliki banyak plot yang mirip, termasuk pencalonan keanggotaan dalam organisasi rahasia elite, penculikan pejabat terkemuka dan pertemuan yang dibantu hologram.
Balentine meminta kerugian setidaknya US$5 juta atau setara Rp68 miliar. Fox masih belum menjawab permintaan komentar terkait komplain tersebut.
(res)