Jakarta, CNN Indonesia -- Aktris Emma Watson dikenal akan suaranya soal feminisme. Kali ini, bintang Harry Potter itu melakukan aksi nyata melawan pelecehan dan kekerasan seksual dengan cara berdonasi.
Watson dikabarkan menyumbang sebesar satu juta poundsterling atau lebih dari Rp19 miliar untuk memulai sebuah lembaga yang akan membantu para korban kekerasan atau pelecehan di tempat kerja.
Lembaga itu bernama The Justice and Equality Fund, dan diluncurkan sebelum pelaksanaan BAFTA, Minggu (18/2) waktu Inggris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lembaga tersebut diluncurkan dengan sebuah surat terbuka berisi dukungan untuk gerakan Time's Up yang ada di Amerika Serikat.
Surat tersebut ditandatangi sekitar 200 aktris, termasuk Kate Winslet, Emma Thompson, Kristin Scott Thomas, Keira Knightley, dan Saoirse Ronan.
Diawali kata 'Dear Sisters' yang serupa dengan pernyataan Time's Up di Hollywood, surat tersebut berisi panggilan untuk membasmi budaya pelecehan setelah terbongkarnya kasus Harvey Weinstein, jelang akhir tahun lalu.
Diberitakan
AFP, laman penggalangan dana lembaga tersebut menunjukkan Watson menjadi donatur pertama yang menyumbang.
Knightley dan aktor Inggris Tom Hiddleston juga diketahui memberikan sumbangan masing-masing 10 ribu poundsterling.
Dana yang terkumpul tersebut disebut akan digunakan membangun jaringan dukungan, saran, dan advokasi untuk menangani kasus pelecehan juga kekerasan di tempat kerja yang dialami wanita.
"Di masa lalu, kita hidup di sebuah dunia tempat kekerasan seksual merupakan lelucon tak menyenangkan, sebuah hal yang tak dapat dihindari, bagian janggal dari seorang gadis ataupun wanita," tulis surat tersebut seperti dirilis koran
The Observer.
"Pada 2018, kita tampaknya telah tersadar di dunia yang matang untuk perubahan. Bila kita benar-benar menangkap momen ini, maka seluruh batas yang membedakan akan hilang," lanjutnya.
Surat tersebut juga mengatakan, dengan diluncurkan menjelang BAFTA, lembaga itu berharap momen ajang penghargaan tertinggi di Inggris itu menjadi perayaan dan momen solidaritas juga persatuan.
Surat itu juga menyoroti gelombang kesadaran yang muncul di Hollywood dan telah menyebar ke seluruh dunia. Lembaga itu mengatakan gerakan kampanye anti pelecehan bukan hanya sekadar untuk industri hiburan.
Salah satu masalah juga yang disoroti lembaga itu adalah soal perbedaan mencolok antara bayaran untuk aktor dengan aktris di Inggris.
"Gerakan ini adalah titik temu, dengan percakapan lintas ras, kelas, komunitas, kemampuan dan lingkungan kerja, untuk membicarakan ketidakseimbangan kekuasaan," kata surat tersebut.
"Kami percaya bahwa ini adalah saat ketika kita bisa memanfaatkan energi kolektif untuk merobohkan tembok kesunyian yang menutupi kekerasan terhadap gadis juga para wanita." kata mereka.
(end)