Jakarta, CNN Indonesia -- Jordan Peele mencetak sejarah baru dalam Academy Awards ke-90 atau Oscar 2018. Ia menjadi sineas kulit hitam pertama yang mendapat penghargaan Skenario Asli Terbaik, untuk
Get Out.
Kata Peele yang pada malam penghargaan itu mengenakan setelan putih dan dasi kupu-kupu hitam, Piala Oscar sangat berarti baginya yang sudah menggarap
Get Out bertahun-tahun.
"Saya berhenti menulis film ini sekitar 20 kali karena karena berpikir film ini tidak mungkin dibuat. Saya merasa film ini tidak akan berjalan, saya merasa tidak akan ada yang mau membuat film ini," kata Peele dalam pidato kemenangannya, Minggu (4/3) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun selalu ada yang membuatnya kembali menyelesaikan film itu.
"Karena saya tahu bila ada orang yang memberi kesempatan untuk membuat film ini, orang itu akan mendengarnya dan orang lain akan melihat. Jadi saya ingin mendedikasikan film ini untuk semua orang yang mendukung suara saya dan memberi kesempatan saya membuat film ini."
Get Out sebenarnya mendapat empat nominasi. Namun film yang ceritanya sarat akan isu rasialisme itu hanya berhasil membawa pulang satu piala, sebagai Skenario Asli Terbaik.
Meski begitu, Peele bukan satu-satunya sineas kulit hitam yang membawa pulang Piala Oscar malam di dari Dolby Theatre, Los Angeles. Mantan pebasket LA Lakers, Kobe Bryant juga naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan Animasi Pendek Terbaik lewat
Dear Basketball.
Namun sineas kulit hitam yang memenangi Oscar tahun ini tetap bisa dihitung dengan jari. Begitu pula mereka yang menjadi nominasi. Di Aktor Utama Terbaik, hanya ada Daniel Kaluuya dari film
Get Out dan Denzel Washington yang berperan di
Roman J. Israel, Esq.
Tak ada sineas kulit hitam yang menjadi nominasi Aktris Utama Terbaik. Hanya ada Octavia Spencer di
The Shape of Water yang menjadi nomine Aktris Pendukung Terbaik, itu pun tak menang. Ia harus kalah dari Allison Janney yang berakting apik di
I, Tonya.
Di kategori Film Terbaik pun, hanya ada satu nomine yang didominasi kulit hitam:
Get Out.
[Gambas:Youtube]Kondisi itu sebenarnya tidak lebih baik dari tahun lalu, saat Oscar untuk pertama kalinya melangkah dari #OscarsSoWhite. Tahun-tahun sebelumnya, setidaknya 2015 dan 2016, tidak ada nomine kulit hitam di kategori-kategori besar Academy Awards. Publik lalu memprotes itu dengan tagar #OscarsSo White.
Tahun lalu, Oscar langsung berbenah diri.
Bukan hanya anggota AMPAS (Academy of Motion Pictures, Arts and Sciences-penyelenggara Oscar) ditambah dari kalangan minoritas, film dengan sineas kulit hitam pun 'bertaburan.'
Untuk kategori Film Terbaik saja, ada
Fences, Hidden Figures dan
Moonlight yang didominasi sineas kulit hitam.
Moonlight bahkan menang sebagai Film Terbaik. Di Aktor serta Aktris Utama maupun Pendukung Terbaik, ada setidaknya satu nomine yang berkulit hitam.
Namun, isu rasialisme tahun ini seolah tertutup oleh skandal pelecehan seksual yang tengah jadi perbincangan marak di Hollywood. Tidak ada lagi publik yang memprotes bahwa Oscar terlalu putih, meski nomine sineas kulit hitam tidak sebanyak tahun lalu.
Aktor dan aktris di Hollywood seakan sepakat bahwa kesetaraan gender dan pelecehan seksual lebih penting menjadi isu tahun ini, sejak kasus Harvey Weinstein yang melecehkan lebih dari 70 perempuan termasuk artis ternama di dunia hiburan Amerika terungkap.
Peele sempat berkata dalam pidatonya, bahwa perbincangan soal ras tidak akan pernah selesai. Memang tidak, jika penyelesaian atas masalah itu hanya reaksioner. Ketika ramai dibicarakan, ada boikot, baru diselesaikan. Selama tidak ada yang mengawasi soal kesetaraan kulit hitam dan kulit putih dari tahun ke tahun, suatu saat nanti itu akan jadi perbincangan besar lagi. Bukankah sejarah sudah sering terulang?
Di luar Oscar, industri film Hollywood sebenarnya sudah mulai terbuka soal kulit hitam. Belakangan, Marvel meluncurkan
Black Panther, film lepas pertama dengan pahlawan super berkulit hitam. Hampir semua orang yang terlibat dalam film yang mengusung tradisi Afrika itu berkulit berwarna. Film itu pun laris manis.
(rsa)