Mengintip Pameran Foto Tanpa Kamera Iswanto Soerjanto

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Sabtu, 21 Apr 2018 20:50 WIB
Seniman fotografi Iswanto Soerjanto menggelar pameran cameraless image, dengan medium utama materi kimiawi dan kertas sensitif cahaya.
(CNN Indonesia/Huyogo)
Bandung, CNN Indonesia -- Karya-karya cameraless image terbilang langka di Indonesia karena keterbatasan materi kimiawi (chemical material), kertas sensitif cahaya dan peralatan kamar gelap. Namun seniman berbasis fotografi Iswanto Soerjanto justru mampu menunjukkan bahwa hal itu tetap mungkin dilakukan.

Melalui pameran tunggal perdana bertajuk "Re-Definition", Iswanto menyajikan dua karya instalasi seni, 12 karya dengan teknik cyanotipe, 25 karya diproduksi dengan teknik chemigram dan lima karya yang diproduksi dengan teknik photogram di Bale Tonggoh, Selasar Sunaryo Art Space, Bandung.

Pada pameran kali ini, pria yang puluhan tahun melanglangbuana di bidang fotografi komersial ini bermaksud berbagi pengetahuan dengan publik seni rupa, bahwa cameraless photography merupakan praktik seni yang bisa mereposisi karya fotografi dengan karakter sendiri, yakni cetakan unik pada proses karena reaksi kimia pada material organiknya.
"Pameran ini bermaksud untuk melihat bagaimana saya dapat menggali makna fotografi secara historis dan membuat definisi ulang fotografi dari kacamata kontemporer," kata Iswanto pada Sabtu (21/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Re-Definition" ini menyajikan dua tema besar, yaitu transformasi dan meditasi garis. Iswanto menjelaskan bahwa transformasi bercerita tentang perubahan wujud fotografi dalam bingkai sejarahnya sedangkan meditasi garis adalah pemikirannya tentang fotografi.

Mengintip Pameran Foto Tanpa Kamera Iswanto SoerjantoPameran berlangsung hingga akhir April. (CNN Indonesia/Huyogo)
Lima tahun terakhir ini, Iswanto memang banyak bekerja di kamar gelap untuk memproduksi karya dengan material kertas. Tapi Iswanto tidak lagi menggunakan kamera dan lensa, tetapi bekerja secara langsung pada medium kertas dengan formulasi kimia dan kertas sensitif cahaya.

Iswanto mengaku merasa senang bila cuaca cerah tanpa awan. Pasalnya, proses kreatif karya-karyanya membutuhkan cahaya matahari secara langsung.

Iswanto memilih Bandung untuk menghelat pameran perdananya di Indonesia karena karya-karya eksperimen dan corak abstrak yang dibuatnya terkait dengan sejarah dan perkembangan seni rupa Bandung.
Pameran ini dibingkai oleh kurator yang merujuk pada sejarah fotografi pada masa kala kamera obscura belum masif dijadikan alat dan konteks cameraless image saat ini di medan seni rupa kontemporer.

"Karya-karya Iswanto Soerjanto dalam pameran Re-Definition ini mengetengahkan wacana cameraless image dalam konteks karya fotografi seni hari ini, yaitu unique print, personal, chemical-based dan non-naratif," kata kurator pameran Argus FS.

Dia menyebutkan, corak abstrak yang dihasilkan melalui teknik dalam cameraless image dapat membuka wawasan seni rupa saat ini.

"Bahwa karya fotografi seni dengan material ini dianggap sebagai karya seni organik, eksperimental, berbasis pengetahuan material, bersejajar dengan praktik visual art saat ini," jelasnya.

Pameran tunggal Iswanto Soerjanto ini telah dibuka oleh kurator dan gallerist Hermanto Soerjanto pada Jumat (20/4). Bincang Karya akan diselenggarakan pada tanggal (27/4), sedang pameran sendiri akan berlangsung hingga 30 April mendatang. (hyg/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER