Jakarta, CNN Indonesia -- Pentolan band
The Script Daniel O'Donoghue mengklaim lagu ballad populer
Say You Won't Let Go milik
James Arthur terlalu mirip dengan karya hitnya
The Man Who Can't Be Moved.
O'Donoghue bersikeras bahwa melodi dan tempo
Say You Won't Let Go milik Arthur yang dirilis pada 2016 hampir sama persis dengan
The Man Who Can't Be Moved yang diluncurkan pada 2008 silam. Karenanya, ia melayangkan gugatan kepada penyanyi asal Inggris itu.
The Guardian melaporkan, untuk kasus ini, The Script diwakili oleh Richard Busch. Sang pengacara berargumen bahwa Arthur telah meraup US$20 juta atau sekitar Rp284 miliar. Karier Arthur disebut kembali berjaya setelah dikritik karena menulis lirik yang menghina Rita Ora dan komunitas LGBTQ pada 2013.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
iTunes bahkan mengembalikan uang hasil penjualan album Arthur dan dia dikeluarkan dari label Simon Cowell, Syco. Namun, musisi kelahiran 1988 itu kembali ke label tersebut dua tahun kemudian.
[Gambas:Youtube]
Busch juga mengklaim Arthur berupaya untuk bertemu dengan para personel The Script setelah kehilangan kontrak rekaman pada 2014, dengan harapan kedua pihak bisa berkolaborasi untuk sebuah lagu
comeback. Namun permintaan kala itu Arthur ditolak.
Arthur, papar Busch, kemudian merilis
Say You Won't Let Go dua tahun setelah kejadian itu. Lagu itu diklaim menjiplak "esensi"
The Man Who Can't Be Moved.
[Gambas:Youtube]Billboards juga pernah melaporkan bahwa para penggemar sebelumnya sempat berkomentar soal persamaan kedua lagu: keduanya berbagi 4/4 meter yang sama, memiliki tempo yang sama, pengenalan gitar empat-bar, dan menggunakan melodi vokal dan struktur harmonik yang sama.
The Script bahkan disebut membayar seorang ahli musik untuk membuat laporan soal kedua lagu itu pada 2016. Busch telah meminta sidang juri untuk memutuskan bahwa Arthur melanggar hak cipta lagu itu dan menyerukan penghitungan seluruh keuntungan
streaming, distribusi, penerbitan, dan pendapatan tur terkait lagu itu.
The Script juga ingin menuntut ganti rugi berdasarkan undang-undang.
Arthur, yang namanya meroket setelah memenangkan ajang pencarian bakat
X-Factor Inggris pada 2012 lalu, pada 2016 sempat membantah klaim pelanggaran hak cipta yang diajukan.
"Ini sudah 2017, hanya ada tujuh not di musik," ujarnya.
"Semua lagu sedih terdengar sama. Orang-orang gelisah karena hal-hal seperti ini tanpa sebab," imbuhnya.
(res)