Jakarta, CNN Indonesia --
Harvey Weinstein menyerah kepada kepolisian New York terkait kasus
pelecehan seksual yang menimpa dirinya. Ia yang selama ini tak diketahui keberadaannya, datang ke kantor polisi.
Petugas kepolisian mengonfirmasi kepada
New York Times, Weinstein memang diharapkan datang ke kantor kepolisian di Manhattan. Tak disangka ia muncul dan menyerahkan diri.
Ia seharusnya digiring ke pengadilan kriminal Manhattan untuk mendapat dakwaan atas kasus pelecehan seksualnya pada Jumat (25/5). Kini Weinstein disebut telah menyerahkan paspornya, sehingga ia tak bisa pergi ke mana pun, termasuk ke tempat ia direhabilitasi.
Kepolisian memanggilnya atas kasus pelecehan seksual yang diadukan oleh Lucia Evans, salah satu korbannya. Mantan pemilik The Weinstein Company itu memang sejak Oktober lalu terjerat kasus pelecehan seksual, dengan puluhan perempuan mengaku menjadi korbannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Weinstein disebut sudah melakukan itu sejak dua dekade lalu.
Pengaduan Lucia Evans adalah kasus pertama yang sampai ke ranah hukum sejak skandal pelecehan seksual menyelimuti Weinstein Oktober lalu. Ia sampai diperiksa kepolisian. Masih ada kasus lain yang juga melibatkan polisi, bahkan termasuk di Eropa.
Pengacara Weinstein, Benjamin Brafman mengatakan pada Kamis (24/5), seperti dikutip
The Guardian, bahwa ia menolak berkomentar apa pun atas penyerahan diri Weinstein.
Dalam penyerahan dirinya, ada paket tebusan yang bisa dinegosiasikan. Weinstein harus setuju membayar US$1 juta secara tunai dan bersedia mengenakan peralatan untuk dimonitor.
Belum ada detail lain atas penyerahan diri Weinstein ini.
Korban Weinstein termasuk para selebriti seperti Angelina Jolie dan Gwyneth Paltrow. Rose McGowan yang juga menantangnya atas kasus pelecehan seksual itu, baru-baru ini mengatakan, "Saya dan begitu banyak korban lain dari Harvey Weinstein, sudah menyerahkan harapan bahwa pemerkosa kami akan dihukum. Hari ini kami selangkah lebih dekat pada keadilan."
(rsa)