Jakarta, CNN Indonesia -- Karya terbaru Banksy terlihat di dekat panggung konser Bataclan di Paris, Senin (25/6) waktu setempat. Seniman jalanan misterius Inggris itu membuat mural perempuan berduka.
Mural yang digambar di dinding dekat dengan pintu keluar darurat Bataclan itu merupakan karya kedelapan sang seniman di Paris belakangan ini. Sebelumnya, karya terakhir Banksy adalah mural yang menargetkan pemerintah Prancis karena bertindak keras soal imigran.
Sebagian kalangan, seperti dilaporkan kantor berita
AFP, menganggap mural Banksy kali ini merupakan perpisahan menyedihkan sang seniman terhadap Paris. Gambarnya memperlihatkan perempuan berhijab merah muda tengah menaiki kuda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, di bekas pusat imigran Banksy menggambar gadis muda berkulit hitam menyemprot cat ke gambar swastika di dinding. Di bawah gadis itu, ada gambar kantung tidur dan boneka Teddy Bear. Tampak gadis itu berusaha membuat 'kamar tidurnya' di atas trotoar jalanan yang keras, jadi lebih nyaman.
Mural itu kini menjadi kebanggaan Ibrahim dan Goitom, imigran asal Afrika. Mereka mengaku tak tahu sejak kapan mural itu ada di sana, dan tak pernah mendengar soal Banksy. Namun begitu tahu Banksy seniman tenar, mereka berjanji menjaganya.
"Anda bisa sampaikan pada Pak Banksy bahwa kami akan menjaganya. Kami tidak akan membiarkan siapa pun menyentuhnya," ucap Ibrahim tegas kepada
AFP. Ia terharu karena Banksy punya perhatian khusus terhadap imigran seperti dirinya.
Karya Banksy sendiri bisa terjual lebih dari US$1 juta atau sekitar Rp14 miliar.
"Dia mencoba membantu imigran. Tidak banyak orang mau membantu kami," ujar Ibrahim.
Meski karakter mural itu sangat Banksy, sang seniman belum mengonfirmasi itu karyanya.
Soal siapa Banksy pun hingga kini masih misterius. Mengutip
AFP, banyak yang percaya ia adalah Robert Del Naja. Musisi 52 tahun itu bermain di Lyon, Prancis, Minggu (24/6).
Sementara itu, Bataclan terletak di Paris, yang jaraknya sekitar satu jam penerbangan atau dua jam perjalanan darat menggunakan bus dar Lyon. Itu merupakan teater pentas yang biasa digunakan musisi, termasuk band asal Amerika Serikat, Eagles of Death Metal.
Saat band itu bermain 2015 lalu, Bataclan diserang sekelompok bersenjata yang diklaim bagian dari ISIS. Ratusan orang saat itu ada di sana. Sekitar 90 meninggal di dalam Bataclan, yang baru dibuka kembali beberapa waktu lalu, setelah tragedi maut itu.
(rsa)