Jakarta, CNN Indonesia -- Kaka dan Ridho Slank menginisiasi kampanye untuk merawat dan menjaga keberlangsungan ekosistem laut lewat gerakan Pandu Laut Nusantara.
Kampanye ini merupakan ajakan untuk mengurangi sampah plastik yang saat ini jumlahnya mencapai 11 miliar fragmen yang mengendap di terumbu karang di kawasan Asia-Pasifik.
Salah satu inisiator Pandu Laut Nusantara Bustar Maitar menuturkan kampanye ini bertujuan untuk mengurangi sampah plastik yang kerap dikonsumsi oleh ikan di laut. Akibatnya, kondisi ikan dan lauk menjadi tidak sehat untuk dikonsumsi manusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bersama Kaka, Ridho Slank dan beberapa teman lainnya menginap di tempat Bu Susi, membicarakan banyak hal terkait kondisi laut. Kelihatannya saja lautnya masih biru, di dalamnya ada banyak sekali sampah sampai plastik ukuran mikro dan nano," kata Bustar saat ditemui di peluncuran program di Car Free Day, Jakarta Pusat, minggu (15/7).
Bustar menuturkan kampanye ini mengusung sejumlah program seperti pelatihan untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga laut Indonesia. Sejumlah aktivitas seperti bersih pantai dan laut, jambore pesisir, pengolahan sampah plastik, dan sekolah pantai.
"Siapa saja boleh ikut menjadi bagian Pandu Laut Nusantara. Bisa langsung akses situs kami di www.harmonilaut.id," ucapnya.
Rekrut SlankersVokalis band Slank, Kaka sebagai salah satu inisiator Pandu Laut Nusantara berencana merekrut Slankers (sebutan untuk fans Slank) untuk turut serta dalam gerakan ini.
Kaka memastikan setiap cabang Slankers di daerah bakal mengirimkan wakil untuk mengikuti Pandu Nusantara. Slankers merupakan salah satu kelompok penggemar dengan basis yang kuat dan tersebar di seluruh Indonesia.
"Langkah selanjutnya, nanti minta untuk Slankers Fans Club untuk mengirim perwakilan untuk ikut pelatihan Pandu Laut ini. Setidaknya satu cabang, satu orang dan nanti mereka bisa balik ke komunitasnya mengajarkan yang lain," kata Kaka dalam acara yang sama.
Kaka menjelaskan keikutsertaannya ini berawal dari kepedulian terhadap kondisi laiut. Sambil menekuni hobi menyelam, ia mengaku sering menemkan sampah plastik di dasar laut.
"Setiap manggung pasti ke pantai. Sering, setiap kali (lihat sampah), makanya ngenes banget," ujarnya.
Untuk memulai aksi nyata, ia mengaku sudah menerapkan diet plastik dengan membawa botol minum dan membawa sedotan yan bukan terbuat dari plastik.
(evn)