Jakarta, CNN Indonesia -- Festival sastra terbesar Indonesia, Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) yang digelar di Bali, tahun ini mendatangkan cucu dari seorang pelaku sejarah. Ndaba Mandela, cucu Nelson Mandela, akan berbagi soal nilai-nilai yang dipertahankan kakeknya semasa hidup.
Di festival yang digelar 24-28 Oktober mendatang itu, Ndaba akan berbagi soal perjalanan hidup yang mengajarkannya kekuatan perlawanan, kesabaran, memaafkan dan keindahan perdamaian. Apalagi ia baru punya buku tahun ini, berjudul
Going to the Mountain.
Memoar yang dirilis Juni lalu itu bertepatan dengan ulang tahun ke-100 Nelson.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam buku itu, ia mengungkapkan betapa Nelson bukan hanya ikon yang besar dalam perjuangan anti-aparteid, melainkan juga kakek yang penyayang dan sangat kekeluargaan.
Ndaba bukan satu-satunya tamu spesial dari Afrika yang diundang UWRF 2018. Clemantine Wamariya, penulis yang juga seorang imigran pencari suaka dari delapan negara di Afrika sampai akhirnya manggung di Oprah, juga akan hadir menceritakan buku barunya.
"Ia akan meminta pengunjung melihat lebih dari label korban dan mengenali kekuatan imajinasi untuk menjangkau bahkan cedera serta trauma yang paling mendalam," demikian tertulis dalam keterangan pers UWRF 2018 yang diterima
CNNIndonesia.com, Selasa (14/8).
Ajang itu akan menghadirkan lebih dari 160 pembicara dari 30 negara di dunia.
Dari Inggris misalnya, ada pemain panggung, penulis, novelis sekaligus pembuat film Hanif Kureishi. Nomine Man Booker Prize Anuradha Roy menjadi perwakilan dari India. Sementara dari Indonesia, penyair Sapardi Djoko Damono akan bersanding dengan nama-nama itu.
UWRF 2018 juga menghadirkan Dewi Lestari, Leila S. Chudori, M. Aan Mansyur, Haidar Bagir, Putu Fajar Arcana, bahkan Yenny Wahid dan Menteri Susi Pudjiastuti.
 Suasana diskusi di UWRF. (Ubud Writer and Reader Festival) |
Tak hanya penulis, beberapa sineas pun dijadikan pembicara, seperti Kamila Andini, Mouly Surya, Garin Nugroho, dan Richard Oh. Tamu kehormatan lain adalah Nyoman Nuarta, yang baru saja menyelesaikan proyek besarnya yang terbengkalai selama hampir 30 tahun, Garuda Wisnu Kencana.
Tahun ini, UWRF 2018 menginjak usia ke-15. Tema yang diangkat tahun ini adalah 'Jagadhita,' yang berarti 'kebahagiaan di jagat raya sebagai sebuah tujuan hidup,' dan ditafsirkan kembali menjadi 'dunia yang kita ciptakan.'
(rsa)