Jakarta, CNN Indonesia -- Foto asli
Che Guevara saat itu diambil oleh fotografer Kuba, Alberto Korda pada 1960. Delapan tahun kemudian, Jim Fitzpatrick yang berasal dari Irlandia, memberi sentuhan warna merah dan lahirlah salah satu poster paling epik di dunia.
"Saya mengerjakan beberapa poster, tapi yang terpenting, yang berwarna merah dan hitam yang dikenal orang itu. Poster itu selesai setelah Guevara dieksekusi, untuk sebuah pameran di London berjudul Viva Che," katanya, merujuk pada kematian Guevara di tangan pasukan Bolivia pada 1967.
"Poster itu sangat sederhana. Hanya gambar hitam-putih yang saya tambahkan warna merah. Bintangnya digambar menggunakan tangan," kata Fitzpatrick mengenai karya yang disebutnya intens dan jujur itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun setelah dia membebaskan siapapun untuk menggunakan poster tersebut, ternyata tak hanya kubu sayap kiri yang bergerak.
Perusahaan-perusahaan komersil pun mengendus kesempatan dan turut memanfaatkannya.
[Gambas:Instagram]Hal ini akhirnya mendorong Fitzpatrick untuk mengklaim hak cipta pada 2010 lalu.
"Awalnya bukan masalah untuk saya. Saya tak peduli siapa yang membuat kaosnya," ujarnya seperti yang dikutip dari Reuters pada Kamis (20/9).
"Tetapi ketika perusahaan komersial yang melakukannya, seperti perusahaan rokok yang memutar gambarku dari kiri ke kanan, walaupun hal itu tidak jadi masalah hak cipta; maka aku punya masalah lain, karena bagiku itu adalah eksploitasi secara komersial," ungkap seniman yang merupakan cucu dari kartunis politik Thomas Fitzpatrick tersebut.
Pria yang juga pernah mengerjakan artwork untuk Sinead O'Connor dan The Darkness ini menuturkan, dia telah menawarkan hak cipta poster itu untuk dimiliki pihak keluarga Guevara.
Namun hingga saat ini mereka belum mengembalikan dokumen yang diperlukan untuk mengurusnya, maka dia berpikir hanya akan mewariskannya untuk amal semata.
(rea/rea)