Jakarta, CNN Indonesia -- Terasa sulit menjelaskan penampilan
Dewa 19 di hari ketiga (7/10)
Synchronize Fest 2018 dengan kata-kata. Selain larut dalam emosi, pesona Ari Lasso dan Once Mekel dalam satu panggung sungguh memukau. Sebuah pemandangan yang sangat langka, selangka dewa yang turun dari kahyangan untuk menyapa manusia.
Pun kelangkaan itu diakui oleh Ari. Di awal penampilan ia menyapa pengunjung sembari memperkenalkan personel. Ia berkelakar bisa saja Baladewa, sebutan penggemar Dewa 19, lupa nama personel karena jarang manggung.
"Malam ini teman-teman di Synchronize Fest akan jadi saksi reuni yang cukup langka," kata Ari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manusia, dalam hal ini pengunjung Synchronize Fest, sudah memadati panggung setengah jam sebelum Dewa 19 naik panggung pukul 23:40 WIB. Beberapa pengunjung di titik yang berbeda mulai menyanyikan lagu-lagu Dewa 19. Mereka nampak siap berteriak menyambut dewa yang jarang turun ke Bumi.
Band yang terbentuk sejak 1986 ini benar-benar mempersiapkan penampilannya dengan matang. Mereka seperti merekonstruksi ulang bagaimana perjalanan karier bermusik Dewa 19 lewat tiga babak. Babak pertama Dewa 19 tampil bersama Ari dengan membawakan lagu-lagu yang dirilis saat mereka masih bersama pada era 1990an.
Babak kedua, band asal Surabaya ini tampil bersama Once membawakan lagu-lagu yang dirilis saat mereka bersama pada era 2000an. Sudah pasti, pada babak ketiga dua musisi yang memiliki vokal tenor ini tampil bersama.
Seperti Marlina dalam film
Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak, Dewa 19 featuring Ari dan Once seperti membunuh Baladewa. Tepatnya membunuh rasa egois, marah, takut atau rasa-rasa lain, yang tersisa hanya rasa cinta.
Baladewa yang tidak memiliki pasangan rasanya ingin memiliki pasangan saat menonton Dewa 19. Dan bagi yang memiliki pasangan, tentu ingin terus menjalin hubungan baik dengan pasangannya.
Seraya membunuh perasaan lain, rasa cinta Baladewa mulai dipugar perlahan sejak Ari tampil membawakan sederet lagu Dewa 19 yang hit di era 1990an. Beberapa di antaranya adalah
Restoe Boemi,
Cukup Siti Nurbaya dan
Aku di Sini Untukmu.
Bulu kuduk saya berdiri mendengar suara Ari sama dengan suara yang saya dengar di kaset dulu. Memang harus diakui, Ari memiliki vokal yang sangat bagus. Terlebih, cukup jarang musisi yang memiliki suara setinggi musisi berusia 45 tahun ini.
Rasa cinta mulai menanjak saat Ari membawakan lagu
Satu Hati. Lirik
'kita semestinya, satu hati meraih cinta. Jangan ada lagi perbedaan' benar-benar dihayati Baladewa. Nampak sejumlah Baladewa yang bernyanyi sembari memejamkan mata, beberapa perempuan yang terlihat bersandar di pundak lelaki turut bernyanyi.
Pun begitu saat lagu
Kirana,
Cinta kan Membawamu Kembali dan
Kangen dibawakan secara beruntun tanpa jeda. Lirik-lirik puitis yang dilantunkan Ari membuat suasana menjadi melankolis, tepatnya melankolis romantis.
Once mempertahankan suasana itu dengan membawakan lagu
Roman Picisan dan
Sayap Sayap Patah yang hit di era 2000an di babak kedua. Baladewa bertepuk tangan dengan kompak di akhir lagu
Roman Picisan tanpa diminta. Tepuk tangan ini memang menjadi salah satu khas Dewa 19.
Tak lupa ia berinteraksi dengan Baladewa sebagai jembatan menuju lagu berikutnya yang akan dibawakan. "Apa kabar semua? Sekian lama menunggu, saat yang istimewa," kata Once yang disambut riuh penggemar.
Once melanjutkan, "Teman-teman yang datang sudah mengikuti Dewa dari masa Ari lasso hingga masih saya di tahun 2000an, mungkin masih ada yang menjadi dua sejoli saat ini." Once langsung membawakan lagu
Dua Sejoli dan
Risalah Hati tanpa jeda.
 Dewa 19 featuring Ari Lasso dan Once Mekel menjadi menutup Syncronize Fest 2018. (CNN Indonesia/M. Andika Putra) |
Bila dibandingkan dengan Ari, Once tampil lebih interaktif di panggung S
ynchronize Fest. Musisi berusia 48 tahun ini sering menyapa Baladewa di sela-sela penampilan. Seperti ketika membawakan lagu
Cemburu,
Lagu Cinta dan
Air Mata.
Spesialnya
, Air Mata didedikasikan untuk korban bencana alam di Sulawesi Tengah. "Lagu ini untuk saudara-saudara kita semua di Palu, kita kirim simpati kita semua malam ini. Semoga mendapatkan penghiburan dan dipulihkan yang sakit," kata Once.
Untuk kedua kalinya, bulu kuduk saya kembali berdiri ketika mendengar suara Once. Suaranya sangat bagus dan masih sama dengan yang terdengar di cakram padat. Kualitas suara yang tidak diragukan lagi.
Ahmad Dhani yang dari awal asyik sendiri bermain keyboard, maju ke lidah panggung bersama Andra dan Once. Ia sempat bernyanyi beberapa bagian lagu
Air Mata sembari mengabadikan momen dengan merekam memakai telepon genggamnya.
Sejumlah Baladewa terlihat menangis saat
Air Mata dibawakan. Terutama saat lirik
'menangislah bila harus menangis, kerana kita semua manusia. Manusia bisa terluka menusia pasti menangis, dan manusia pun bisa mengambil hikmah'. Entah karena mereka membayangkan kondisi korban bencana alam atau karena hal lain.
 Dewa 19 featuring Ari Lasso dan Once Mekel menjadi menutup Syncronize Fest 2018. (CNN Indonesia/M. Andika Putra) |
Suasana yang melankolis romantis sempat beralih ke suasana yang lebih bersemangat saat lagu
Arjuna dibawakan. Lagu itu memang bertempo cepat sehingga mengundang Baladewa untuk berjingkrak.
Tetapi itu hanya sesaat. Baladewa kembali 'dibunuh' dengan lagu
Pupus, lagu yang sangat-sangat putus asa dalam sebuah percintaan. Pedih memang cinta yang bertepuk sebelah tangan.
Puncaknya babak ketiga, Ari dan Once satu panggung menyanyikan
Kamulah Satu-Satunya dan
Separuh Nafas. Baladewa benar-benar beringas pada dua lagu ini, mereka tak berhenti nyanyi sembari berjingkrak. Terlihat ada beberapa Baladewa yang digendong oleh rekannya.
Tak mau rugi kehilangan momen, saya ikut bernyanyi dan berjingkrak. Suatu kebanggaan tersendiri bisa menyaksikan musisi legendaris Indonesia, terlebih mereka jarang tampil bersama.
Separuh Nafas menjadi penutup yang sangat manis. Di akhir lagu kembang api ditembakkan ke langit. Pendar cahanya merah, kuning dan hijau dari kembang api menjadi pelengkap yang sangat cantik.
Penampilan Dewa 19
featuring Ari dan Once pada S
ynchronize Fest kemarin malam benar-benar klimaks. Baladewa seperti sangat puas, tak terdengar teriakan
'we want more' seperti pada kebanyakan konser atau festival musik.
Saran saya, bila tidak keberatan, janganlah kalian sering tampil dalam acara musik. Biar penampilan Dewa 19 menjadi langka dan selalu ditunggu-tunggu. Dengan begitu, kalian akan benar-benar menjadi seperti dewa yang dipuja manusia.
Terima kasih Dewa 19, Ari Lasso dan Once Mekel!
(adp/rea)