Sisi Kelam Maritim Indonesia dalam Gita The Panturas

Tim | CNN Indonesia
Rabu, 24 Okt 2018 12:53 WIB
Band selancar rock The Panturas akan bertutur mengenai maritim Indonesia dalam Music at Newsroom Special Edition, Rabu (24/10) mulai pukul 14.00 WIB.
The Panturas akan 'berselancar' di Music at Newsroom Special Edition dengan musik selancar rock mereka, Rabu (24/10). (Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mendengar The Panturas seperti melihat keburukan-keburukan maritim Indonesia. Mulai dari perdagangan manusia yang tergambar dalam lagu Tenggelamkan!, sampai penangkapan ikan menggunakan bom yang tergambar dalam lagu Fish Bomb.

Band asal Jatinangor ini awalnya tidak memiliki niat khusus untuk menuangkan kekelaman maritim Indonesia dalam lagu. Dengan mengusung genre rock selancar mereka ingin membuat lagu-lagu bertema liburan atau tropis, kurang-lebih seperti The Beach Boys.

Seiring berjalannya waktu, The Panturas yang saat ini dihuni Abyan Zaki alias (vokal/gitar), Rizal Taufik (gitar), Surya Fikri alias Kuya (drum) dan Bagus Patrias (bass) merasa tema tersebut tidak cocok. Akhirnya mereka banting setir memotret sisi kelam maritim Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Nama kita The Panturas, pas kita tilik Pantai Utara (Pantura) itu enggak bagus pantainya. Meski awalnya plesetan dari The Ventures, tapi Pantura tetap identik dengan nama tempat," kata Kuya saat berkunjung ke kantor CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.

Lagu instrumental Tenggelamkan! juga membahas soal laut. Tenggelamkan! bercerita tentang kapal asing yang memasuki perairan Indonesia. Beruntung dalam empat tahun terakhir Indonesia menindak tegas kapal tersebut dengan penenggelaman.

Tak lain band yang terbentuk sejak 2012 ini terinspirasi dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Manajer The Panturas Iksal Riqi Harizal mengaku sempat menghubungi Susi untuk bertemu, namun hingga kini belum terealisasi.

Perlakuan berbeda diterapkan pada lagu Gurita Kota, bukan membahas soal laut melainkan membahas soal lalu lintas perkotaan. Kata 'gurita' diumpamakan sebagai truk yang ugal-uagalan di lalu-lintas ibu kota dan menyemburkan asap hitam dari knalpot.



[Gambas:Youtube]

Berikut penggalan lirik Gurita Kota:

Lautan roda
Asap hitam meninju telak di muka
Membabi buta
Tak tahan ku teriak semua jadi gila

Dia belah udara
Mulai menantang Musa dengan tongkatnya
Menari-nari
Tak sadar caci maki datang bertubi dan,

Berenang dan tenggelam
Ku terhempas dalam karang penuh bimbang,
Dan lampu merah padam
Tak sadar ku telah ditabrak
Gu-ri-ta

"Semua lagu yang kami buat itu sebenarnya bukan kritik. Kami menangkap apa yang kami lihat dan mendeskripsikan ulang. Kalau orang mau anggap lagu kami kritik sosial ya sah-sah saja," kata Kuya.

Gogon menambahkan berkelakar, "Kami alirannya musikalisasi berita ya. Kami buat lagu Tenggelamkan!, Fisherman's Slut dan Fish Bomb karena baca berita. Kebetulan kami semua kuliah jurusan Jurnalistik."

[Gambas:Youtube]

Lewat musik, The Panturas hanya ingin menjelaskan bahwa tak semua laut Indonesia seindah iklan pariwisata. Ada sejumlah laut yang bermasalah dan perlu diperhatikan.



Mereka yakin musik berperan dalam menyuarakan perbaikan lingkungan. Terlebih band-band yang memiliki banyak penggemar. Gogon mencontohkan sejumlah musisi Bali yang bersatu menolak reklamasi Teluk Benoa, hingga akhirnya reklamasi tersebut dibatalkan.

The Panturas mengaku meski akan selalu ada tema laut dalam karya-karya selanjutnya, tetapi mereka tidak berniat mengkomoditaskan isu lingkungan demi eksistensi. Namun kemungkinan besar porsi lagu tentang laut pada karya selanjutnya tidak sebanyak dalam album perdana Mabuk Laut yang dirilis Februari lalu.

Dalam waktu dekat The Panturas akan merilis karya terbaru secara digital. Karya tersebut merupakan single yang belum bisa dijelaskan secara rinci.

"Rencananya akhir tahun ini kita akan rilis itu. Tunggu saja," kata Rizal.

Musik rock selancar kontemporer The Panturas dapat disaksikan pada CNNIndonesia.com  Music At Newsroom Special Edition, Rabu 24 Oktober pukul 14:00 WIB. (adp/rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER